Skip to content
Home » Dari Segi Bahasa Etimologi, Zakat Artinya

Dari Segi Bahasa Etimologi, Zakat Artinya

Dari Segi Bahasa Etimologi, Zakat Artinya

Zakat merupakan salah satu pilar utama dalam Islam. Setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk membayar zakat sebagai bentuk kepedulian sosial kepada sesama muslim maupun masyarakat umumnya. Namun, banyak orang yang belum mengetahui arti dari zakat itu sendiri. Di dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai dari segi bahasa etimologi zakat artinya.

Pengertian Zakat

Zakat berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘tumbuh’ atau ‘bertambah’. Dalam pengertian Islam, zakat adalah ibadah berupa pemberian sebagian harta kepada yang berhak, seperti fakir miskin, mustahik atau penerima zakat, dan lainnya. Zakat merupakan bentuk kepedulian sosial yang diwajibkan bagi umat Islam setiap tahunnya.

Jenis-jenis Zakat

Dalam Islam, terdapat beberapa jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh umat muslim. Berikut adalah jenis-jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh umat muslim:

  1. Zakat Maal
  2. Zakat Fitrah
  3. Zakat Penghasilan
  4. Zakat Emas dan Perak
  5. Zakat Pertanian
  6. Zakat Hewan Ternak

Arti dari Segi Bahasa Etimologi Zakat

Dalam bahasa Arab, zakat memiliki arti ‘tumbuh’ atau ‘bertambah’. Ini mengacu pada sisi sosial dari zakat, di mana pemberian zakat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan umat muslim dan orang yang membutuhkan.

Dalam Islam, zakat juga memiliki arti ‘pembersihan’. Ini karena membayar zakat dianggap sebagai cara untuk membersihkan harta seseorang dari sifat serakah dan egois karena harta benda yang dimiliki seseorang bukanlah miliknya sendiri, tapi milik Allah SWT. Dalam hal ini, zakat juga menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Nilai Zakat dalam Islam

Di dalam Islam, zakat memiliki nilai yang sangat penting. Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, zakat juga memiliki makna spiritual yang sangat dalam. Dalam Islam, membayar zakat dianggap sebagai salah satu dari lima pilar utama dari agama Islam, yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu.

BACA JUGA:   Bagaimana Posisi Zakat Terhadap Pajak?

Untuk mengetahui besarnya zakat yang harus dikeluarkan, umat muslim dapat menghitungnya dengan cara mengalikan sebesar 2,5% dari total nilai harta yang dimiliki. Namun, dalam penghitungan zakat juga harus diperhatikan beberapa faktor di mana besarnya zakat dapat berbeda-beda seperti jenis harta yang dimiliki, jumlahnya, dan lain-lain.

Kesimpulan

Dari segi bahasa etimologi, zakat artinya ‘tumbuh’ atau ‘bertambah’. Sebagai bentuk kepedulian sosial dan spiritual bagi umat muslim, zakat diwajibkan untuk dikeluarkan setiap tahunnya. Dalam Islam, zakat dianggap sebagai salah satu pilar utama agama Islam yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu. Oleh karena itu, sebagai umat muslim kita harus memahami arti dan makna yang terkandung dalam zakat dan berusaha untuk selalu melakukan kewajiban kita secara benar dan ikhlas.