Perjalanan, baik dekat maupun jauh, merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Namun, di tengah kesibukan dan kegembiraan mengeksplorasi dunia baru, seringkali kita lupa untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. Doa safar, yang dipanjatkan sebelum, selama, dan sesudah perjalanan, menjadi salah satu cara untuk mencari keselamatan dan kemudahan dalam setiap langkah yang kita ambil.
Asal Usul dan Makna Doa Safar
Doa safar, sebagaimana namanya, merupakan doa yang dikhususkan untuk memohon keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan. Doa ini telah ada sejak zaman Rasulullah SAW, dan menjadi tradisi yang diwariskan hingga saat ini.
Secara makna, doa safar mengandung berbagai aspek penting, antara lain:
- Permohonan Perlindungan: Doa safar memohon kepada Allah SWT agar melindungi kita dari bahaya selama perjalanan, baik bahaya yang kasat mata maupun yang tidak terlihat.
- Permohonan Kemudahan: Kita memohon kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam perjalanan, terhindar dari berbagai kesulitan, dan mencapai tujuan dengan selamat.
- Penyerahan Diri: Doa safar juga menjadi bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT, mengakui bahwa kita tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya.
Contoh Doa Safar yang Diajarkan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW mengajarkan beberapa doa safar yang bisa kita amalkan, antara lain:
1. Doa sebelum bepergian:
"Bismillahi, tawakkaltu ‘alaallahi, wa laa haula wa laa quwwata illa billahi."
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah."
2. Doa saat berada di dalam kendaraan:
"Subhana-alladzi sakh-khara lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa inna ila Rabbi-na la munqalibun."
Artinya: "Maha suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kita, padahal kita tidak mampu menundukkannya sendiri, dan sesungguhnya kepada Rabb kami-lah kami akan kembali."
3. Doa setelah sampai di tempat tujuan:
"Allahumma inna nas’aluka fi safarina hadza al-birra wa al-taqwa, wa min al-‘amal maa tarda."
Artinya: "Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini, kebaikan dan ketakwaan, dan amal yang Engkau ridhoi."
Tata Cara Membaca Doa Safar
Tidak ada aturan baku mengenai tata cara membaca doa safar. Namun, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan, antara lain:
- Bersih diri: Sebaiknya kita berwudhu terlebih dahulu sebelum membaca doa safar.
- Menghadap kiblat: Menghadap kiblat saat membaca doa merupakan sunnah yang dianjurkan.
- Berkhusyuk: Berkonsentrasi dan khusyuk dalam membaca doa agar doa kita terkabul.
- Berdoa dengan penuh harap: Membaca doa dengan penuh harap dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita.
Manfaat Membaca Doa Safar
Membaca doa safar memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun praktis. Di antaranya:
- Memberikan ketenangan dan rasa aman: Membaca doa safar dapat menenangkan hati dan pikiran, sehingga kita dapat menjalani perjalanan dengan lebih tenang dan aman.
- Menghindarkan dari bahaya: Doa safar memohon kepada Allah SWT agar melindungi kita dari berbagai bahaya selama perjalanan.
- Memperlancar perjalanan: Doa safar memohon kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam perjalanan, terhindar dari berbagai kesulitan, dan mencapai tujuan dengan selamat.
- Meningkatkan keimanan: Membaca doa safar menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita.
Doa Safar dalam Berbagai Budaya dan Agama
Doa safar bukan hanya dipraktikkan dalam Islam, tetapi juga dalam berbagai budaya dan agama lain. Hal ini menunjukkan bahwa manusia, di manapun mereka berada, memiliki kebutuhan yang sama untuk mencari perlindungan dan keberkahan dalam perjalanan.
Misalnya, dalam budaya Tiongkok, orang-orang seringkali mengunjungi kuil sebelum memulai perjalanan untuk memohon keselamatan dan keberuntungan. Di India, orang Hindu seringkali melakukan puja atau persembahan kepada dewa-dewi mereka sebelum melakukan perjalanan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia, terlepas dari latar belakang keyakinan mereka, memiliki naluri untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari kekuatan yang lebih tinggi.
Doa Safar: Sebuah Refleksi dan Tawakal
Membaca doa safar bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah refleksi diri. Kita diajak untuk menyadari bahwa kita tidak berdaya tanpa pertolongan Allah SWT, dan bahwa setiap perjalanan kita adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Doa safar juga mengajarkan kita tentang makna tawakal. Kita diajarkan untuk menyerahkan segala urusan kita kepada Allah SWT, dan percaya bahwa Dia akan memberikan jalan yang terbaik untuk kita.
Perjalanan, baik fisik maupun spiritual, selalu mengandung potensi bahaya dan tantangan. Doa safar, dengan segala maknanya, menjadi sebuah pedoman bagi kita untuk menghadapi setiap tantangan dengan penuh ketenangan, keyakinan, dan tawakal kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan meridhoi setiap langkah perjalanan kita.