Saat kita melakukan ibadah haji, ada sejumlah etika dan adab yang harus kita patuhi. Salah satunya adalah menjauhi perbuatan riya atau berbuat untuk menunjukkan kebaikan di depan orang lain. Riya bukanlah perbuatan yang diperbolehkan dalam Islam dan bisa merusak kesucian ibadah kita.
Namun sayangnya, masih ada sejumlah jamaah haji yang melakukan riya saat melaksanakan ibadah haji. Salah satu bentuk riya yang sering terjadi adalah saat mereka berfoto-foto dengan latar belakang Ka’bah dan tempat-tempat suci lainnya.
Sebenarnya, tidak ada masalah jika kita ingin berfoto untuk mengabadikan momen suci tersebut. Namun, jika kita berfoto dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa kita sudah pernah menunaikan ibadah haji atau agar orang lain tahu bahwa kita sedang berada di Mekkah, maka itu merupakan tindakan riya yang harus dihindari.
Selain berfoto-foto, ada juga sejumlah jamaah haji yang melakukan riya dengan cara membeli oleh-oleh yang mahal untuk dibagikan kepada teman-teman atau saudara mereka. Tujuannya adalah agar mereka terkesan dan menganggap kita sebagai jamaah haji yang berada di level yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.
Padahal, membeli oleh-oleh yang mahal bukanlah syarat untuk menjadi jamaah haji yang mulia. Yang lebih penting adalah niat kita yang tulus untuk melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, ada juga jamaah haji yang sengaja mengenakan pakaian yang mahal dan mewah saat melaksanakan ibadah haji. Tujuannya adalah agar dilihat sebagai orang yang kaya dan berada.
Namun sebenarnya, pakaian yang mahal dan mewah bukanlah syarat untuk menjadi jamaah haji yang mulia. Yang lebih penting adalah hati yang bersih dan tulus untuk melaksanakan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagai jamaah haji yang mau beribadah dengan tulus, kita harus menghindari perbuatan riya tersebut. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk melakukan ibadah haji sebaik-baiknya tanpa terpengaruh oleh nafsu dan godaan keinginan untuk berbuat riya. Wallahu a’lam.