Haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap umat Muslim yang sudah mampu secara finansial dan fisik ke Mekkah, Arab Saudi. Haji juga menjadi amalan yang sangat dihormati dan dianjurkan, karena dapat mendatangkan banyak kebaikan bagi orang yang melakukannya. Salah satu konsep yang terkait dengan haji adalah "haji mabrur", yang berasal dari kata "mabrur" yang artinya diterima atau diterima dengan baik oleh Allah SWT. Bagaimana pengertian "haji mabrur" sebenarnya, dan apa saja yang perlu diperhatikan agar haji yang dilakukan menjadi "mabrur"?
Arti dan Makna "Haji Mabrur"
"Haji mabrur" adalah istilah yang diberikan kepada setiap orang yang berhasil menyelesaikan rukun haji dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Haji yang mabrur memiliki arti yang sangat istimewa di dalam agama Islam, karena kembali kepada Allah SWT sebagai bentuk ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan tulus. Selain itu, haji yang mabrur juga dapat membuka pintu rezeki dan berbagai keberuntungan di dalam hidup.
Salah satu dalil yang mendukung arti penting dari "haji mabrur" adalah firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 197, yang berbunyi:
"… dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu ditahan oleh musuh maka (gantilah) dengan binatang-binatang yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambutmu sebelum hewan kurban sampai ke tempat penyembelihan. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam keadaan sakit mental (gila), maka ia harus membayar dam (sebagai ganti), atau berlaku berpuasa atau bersedekah atau berqurban. Maka apabila kamu telah aman (dari musuh), maka sempurnakanlah haji dan umrah itu seperti yang diperintahkan Allah kepadamu. Tetapi jika kamu berada dalam kesulitan, maka hendaklah membayar dam (sebagai ganti) dengan memperbanyak sedekah. Dan berbuat baiklah sebagai pengganti binatang kurban. Dan jika kamu mengetahui kehormatan (nilai) haji, maka janganlah kamu mematikan binatang kurbanmu sebelum datang penyembelihan (hewan kurbanmu). Dan barangsiapa di antara kamu yang tahunya bulan (tempat penyembelihan hewan kurban) dan belum berihram, maka hendaklah ia berihram dan (mencukur) rambutnya seperti biasa. Dan janganlah kamu takut (kelaparan) karena Allah lebih mengetahui tempat istirahat bagimu. Dan (ingatlah) jika kamu sakit atau dalam keadaan sakit mental (gila) maka datanglah kamu mengunjungi Ka’bah, sebagaimana Allah mengajarkan kepadamu, akan tetapi janganlah kamu berkeliling di Ka’bah bersama mereka. Sebagian besar orang-orang yang ingin berbuat kebaikan ada yang melampaui batas. Dan (ingatlah) makan dan minumlah yang belum diharamkan Allah dan janganlah kamu mencari-cari keburukan. Sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menegaskan pentingnya menjalankan ibadah haji dan umrah dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan perintah-Nya. Dalam konteks ini, "haji mabrur" menggambarkan keberhasilan seseorang dalam menjalankan ibadah haji secara benar dan penuh pengabdian.
Tips agar "Haji Mabrur" Terwujud
Untuk menjadi orang yang berhasil menjalankan haji mabrur, ada beberapa tips dan hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa tips agar haji yang dilakukan dapat menjadi haji yang mabrur:
- Mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari
Persiapan untuk haji sebaiknya sudah dimulai sejak berbulan-bulan sebelum keberangkatan. Hal ini membantu upaya persiapan jadi lebih terencana dan mengurangi risiko gagalnya persiapan. Mempersiapkan fisik dan mental, menyusun rencana keuangan dan transportasi, serta mempersiapkan perlengkapan haji, adalah beberapa hal penting yang harus dilakukan.
- Mengikuti panduan dan tuntunan yang benar
Haji yang dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, tentunya lebih mungkin diterima oleh Allah SWT sebagai haji mabrur. Adapun beberapa tuntunan haji yang perlu diikuti, seperti mengenakan pakaian ihram, melaksanakan tawaf, mabit di Mina, mencukur atau memotong rambut, serta melaksanakan thawaf wada.
- Menjaga niat dan tulus dalam beribadah
Niat dan ikhlas dalam melakukan ibadah haji sangatlah penting. Ibadah haji yang dijalankan dengan tulus dan ikhlas akan lebih mudah diterima oleh Allah SWT sebagai haji mabrur. Oleh karena itu, perlu dijaga niat dan tulus dalam beribadah, serta menghindari semua hal yang dapat membuat niat menjadi terkikis.
- Berdoa dan bersungguh-sungguh dalam ibadah
Berdoa dan bersungguh-sungguh dalam ibadah haji juga merupakan hal yang penting. Dalam ibadah haji, bergantung pada Allah SWT adalah kunci utama untuk membuat ibadah menjadi "mabrur". Oleh karena itu, doa dan sikap sungguh-sungguh dalam beribadah perlu diutamakan.
- Melakukan kebaikan dan beramal
Melakukan kebaikan dan beramal di samping menjalankan ibadah haji, adalah hal yang juga diwajibkan. Kebaikan dan amal akan melengkapi keberhasilan ibadah haji yang dilakukan, serta dapat membuka pintu rezeki dan keberuntungan di dalam hidup.
Kesimpulan
"Haji mabrur" memiliki arti yang sangat penting dan istimewa di dalam agama Islam. Haji mabrur menggambarkan keberhasilan seseorang dalam menjalankan ibadah haji dengan benar dan penuh pengabdian. Sejumlah tips dan hal-hal penting perlu diperhatikan agar ibadah haji yang dilakukan dapat menjadi ibadah haji yang "mabrur". Dengan mengetahui arti dan makna "haji mabrur", semoga setiap umat Muslim dapat memaksimalkan manfaat dari ibadah haji yang dilakukan.