Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang sudah mampu secara fisik dan keuangan. Haji sendiri diartikan sebagai perjalanan ke Baitullah untuk melakukan serangkaian ibadah yang dikenal sebagai ibadah haji.
Namun, melakukan ibadah haji bukanlah sekadar melaksanakan kewajiban sebagai seorang Muslim saja, melainkan juga untuk mendapatkan pahala dan rida Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda bahwa haji yang mabrur akan memperoleh pahala yang sangat besar dan dosa-dosa akan diampuni.
Lalu, haji mabrur seperti apa sebenarnya?
Khusyuk dan Ikhlas dalam Melaksanakan Ibadah
Haji yang mabrur tentu harus dilaksanakan dengan sepenuh hati dan tulus ikhlas. Seorang haji yang sukses dalam melaksanakan ibadahnya harus benar-benar dengan khusyuk dan ikhlas dalam melaksanakan setiap detik ibadahnya.
Tidak hanya itu, haji juga harus dilakukan dengan memperhatikan prosedur dan tata cara yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan kepada Allah SWT.
Bertutur Kata yang Baik dan Bermanfaat
Di samping melakukan ibadah, seorang haji juga harus mampu bertutur kata dengan baik dan bermanfaat. Hal ini dilakukan agar setiap perkataan yang diucapkan menjadi amal ibadah yang bernilai di hadapan Allah.
Selain itu, seorang haji yang mabrur juga harus mampu mengontrol emosi dan tidak terpancing oleh situasi di sekitarnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi konflik antara sesama jamaah haji.
Bersedekah dan Menjaga Persatuan
Haji juga merupakan ajang untuk saling membantu dan berbagi kepada sesama. Seorang haji yang mabrur harus mampu berbuat kebajikan dengan bersedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan menjaga persatuan antar jamaah haji.
Dengan begitu, akan tercipta sebuah kelompok jamaah yang saling mendukung dan memberikan semangat satu sama lain dalam melaksanakan ibadah haji.
Berniat untuk Melaksanakan Ibadah Kembali
Haji mabrur juga harus membuat niat untuk kembali melaksanakan ibadah haji di masa yang akan datang. Dengan membuat niat, seorang haji akan selalu terpacu untuk terus meningkatkan kualitas ibadahnya.
Seseorang yang memiliki niat untuk kembali melaksanakan ibadah haji juga menunjukkan bahwa ia benar-benar merindukan kehadiran Allah SWT dan memperoleh rida-Nya.