Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang dijalankan oleh umat muslim dari seluruh dunia. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk menjalankan ibadah haji ini sekali seumur hidup. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan ibadah haji.
Berikut adalah hal-hal yang membatalkan ibadah haji dari perspektif NU:
Niat Haji yang Tidak Jelas
Niat yang jelas dan tulus merupakan syarat utama dalam menjalankan ibadah haji. Jika niatnya kurang jelas atau tidak tulus, maka ibadah haji tidak akan sah dan batal.
Tidak Mengikuti Rukun-rukun Haji
Rukun haji memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan ibadah haji yang sah. Ada 7 rukun haji, yaitu Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Jumroh, Tawaf Ifadhah, dan Tahlul. Jika salah satu rukun haji tidak dilaksanakan, maka ibadah haji menjadi batal.
Tidak Memakai Pakaian Ihram
Ihram adalah pakaian khusus yang dikenakan saat menjalankan ibadah haji. Tidak memakai pakaian ihram saat menjalankan ibadah haji bisa menyebabkan ibadah haji menjadi batal.
Berhubungan Suami Istri dalam Keadaan Ihram
Menjaga kehormatan saat menjalankan ibadah haji juga sangat penting. Berhubungan suami istri dalam keadaan ihram dapat membatalkan ibadah haji.
Mencukur atau Mencabut Rambut atau Jenggot
Mencukur atau mencabut rambut atau jenggot saat menjalankan ibadah haji juga dapat membatalkan ibadah. Hal ini termasuk dalam perbuatan yang dianggap sebagai kemungkaran selama di Makkah.
Bertamu ke tempat yang Dianggap Haram
Mengunjungi atau bertamu ke tempat yang dianggap haram seperti kuburan Nabi Ibrahim atau makam orang suci lainnya dapat membatalkan ibadah haji. Tempat tersebut dianggap sebagai tempat ibadah yang hanya boleh dikunjungi oleh orang yang memiliki kedudukan khusus.
Memakai Minyak Wangi atau Harum-Haruman
Memakai minyak wangi atau harum-haruman saat menjalankan ibadah haji juga dapat membatalkan ibadah. Hal ini termasuk dalam bentuk kemewahan yang dilarang selama menjalankan ibadah haji.
Maka dari itu, hal-hal tersebut harus dihindari dan diwaspadai saat menjalankan ibadah haji. Dengan menjalankan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya dan dengan hati yang tulus, maka ibadah haji dapat menjadi lebih bermakna dan diterima di hadapan Allah SWT.