Salah satu amalan penting bagi umat Islam adalah menunaikan ibadah haji. Selain mengunjungi Kota Mekkah dan melaksanakan beberapa rangkaian ibadah, para jemaah haji juga harus menjalankan puasa di hari-hari tertentu.
Dalam setiap ibadah, puasa memiliki makna yang sangat penting. Selain mengajarkan untuk dapat menahan diri dari makanan dan minuman, puasa juga memiliki makna dalam spiritual dan mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, puasa di hari-hari dianjurkan selama menunaikan ibadah haji juga sangat penting untuk dilakukan.
Hari-hari yang dianjurkan berpuasa ketiga umat Islam menunaikan ibadah haji adalah pada hari Arafah, Mina, dan Tasyrik. Berikut penjelasannya:
Hari Arafah
Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Di hari ini, para jemaah haji akan berada di Arafah, tempat yang sangat dihormati dan memiliki nilai penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Dalam hari Arafah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa sebagai bagian dari ibadahnya.
Menurut hadits dari Abu Qatadah, Rasulullah bersabda, "Puasa di hari Arafah, saya berharap pada Allah akan menghapuskan dosa dua tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya." (HR. Muslim).
Jadi, bagi para jemaah haji, puasa di hari Arafah bukan hanya menunjang atau memperkuat pelaksanaan ibadah haji, tetapi juga dapat menghapuskan dosa-dosa sebelum dan sesudah puasa di hari Arafah.
Hari Mina
Hari Mina jatuh pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. Pada hari ini, para jemaah haji akan berkumpul di Mina untuk menjalankan rangkaian ibadah, seperti melempar jumrah, bermalam di tenda, dan sebagainya. Di hari Mina, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa.
Menurut hadits dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda, "Siapa yang ingin berpuasa, maka hendaklah berpuasa pada hari Mina." (HR. Ahmad).
Puasa di hari Mina memiliki makna yang sangat penting karena pada hari ini, para jemaah haji mengalami banyak aktivitas serta perjalanan ibadah. Puasa pada hari Mina dapat menguatkan fisik dan mental para jemaah haji dalam menjalankan rangkaian ibadah yang cukup melelahkan.
Hari Tasyrik
Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari ini, para jemaah haji juga menjalankan rangkaian ibadah dan akan melaksanakan melempar jumrah. Di hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa.
Menurut hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Puasa pada hari Tasyrik itu sebagai penebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim).
Puasa pada hari Tasyrik memiliki nilai yang sangat penting dalam penghapus dosa umat Islam. Oleh karena itu, ibadah puasa di hari Tasyrik sangat dianjurkan bagi para jemaah haji dalam penyelesaian perjalanan ibadah hajinya.
Kesimpulan
Menjalankan ibadah haji merupakan amalan yang sangat penting bagi umat Islam. Selain melakukan beberapa rangkaian ibadah, puasa di hari-hari tertentu juga sangat dianjurkan sebagai bagian dari ibadah haji. Hari-hari yang dianjurkan berpuasa ketika menunaikan ibadah haji antara lain pada hari Arafah, Mina, dan Tasyrik.
Puasa di hari-hari tersebut memiliki makna yang penting dalam penghapusan dosa dan meningkatkan nilai spiritual. Oleh karena itu, seluruh jemaah haji yang menunaikan ibadah hajinya diharapkan dapat melaksanakan puasa di hari-hari tersebut sebagai sarana menunjang ibadah hajinya dengan sempurna. Asy-Syukur!