Skip to content
Home ยป Hari Tasyrik dalam Ibadah Haji

Hari Tasyrik dalam Ibadah Haji

Hari Tasyrik dalam Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap umat Muslim yang mampu menunaikan. Ibadah haji sendiri terdiri dari beberapa rangkaian, salah satunya adalah hari tasyrik. Pada artikel ini, kita akan membahas pengertian hari tasyrik dalam ibadah haji.

Hari tasyrik adalah periode waktu selama tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada periode ini, jamaah haji akan menunaikan beberapa amalan, di antaranya melempar jumrah.

Melempar jumrah adalah ritual melempar batu ke tiga tiang di Mina yang melambangkan tiga tempat setan menggoda Nabi Ibrahim. Tugas jamaah haji yang sudah sampai di hari tasyrik adalah melempar batu ke masing-masing tiang sebanyak tujuh kali. Selain itu, jamaah haji juga akan melakukan beberapa tindakan atau larangan selama periode ini.

Amalan dan Larangan pada Hari Tasyrik

Amalan

  1. Melempar jumrah sebanyak tujuh kali di tiang pertama yang disebut jamrah al-ula, kemudian melempar jumrah sebanyak tujuh kali di tiang kedua yang disebut jamrah al-wustha, dan terakhir melempar jumrah sebanyak tujuh kali di tiang ketiga yang disebut jamrah al-aqabah al-kubra.
  2. Mengurbankan hewan qurban, yang diperbolehkan dilakukan hingga akhir hari 13 Dzulhijjah.
  3. Tahallul qashar, yaitu memotong atau mencukur rambut sedikit di kepala sebagai tanda selesai dari ibadah haji.

Larangan

  1. Menyentuh tanaman yang ada di Mina.
  2. Melempar jumrah sebelum matahari terbit.
  3. Memotong kuku atau rambut sebelum melempar jumrah.

Kesimpulan

Periode hari tasyrik dalam ibadah haji memiliki beberapa amalan dan larangan yang harus dipatuhi oleh jamaah haji. Melempar jumrah menjadi ritual yang utama pada periode ini, di mana jamaah haji akan melempar batu ke tiga tiang di Mina sebagai bentuk mengikuti tindakan Nabi Ibrahim. Dalam melakukan amalan dan menghindari larangan, jamaah haji diharapkan mengikuti petunjuk dan aturan yang ada agar ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT.

BACA JUGA:   Contoh Miqat Makani dari Jamdah Ibadah Haji

Jangan lupa untuk sekali-kali membaca artikel terkait ibadah haji lainnya di situs ini dan tetap semangat dalam belajar. Selamat menunaikan ibadah haji dan semoga mendapatkan kesempatan untuk melaksanakannya!