Saat melaksanakan kegiatan ibadah haji, ada beberapa ritual yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan haji. Ritual tersebut di antaranya adalah lempar batu di tiga tempat berbeda. Namun, bagi orang yang belum pernah melaksanakan haji, seringkali muncul pertanyaan, “ibadah haji lempar batu apa maksudnya?”
Latar Belakang Lempar Batu
Lempar batu dalam rangkaian ibadah haji merupakan salah satu ritual yang berasal dari Nabi Ibrahim AS. Menurut kisah, saat itu Nabi Ibrahim AS diuji oleh Allah dengan diperintahkan untuk mengorbankan anaknya, Ismail. Namun, ketika sedang melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantinya dengan seekor domba.
Tiga tempat lempar batu tersebut masing-masing terkait dengan tiga tempat di mana syaitan mencoba menggoda Nabi Ibrahim AS agar tidak melaksanakan perintah Allah untuk mengorbankan Ismail. Ketiga lokasi tersebut di antaranya adalah Jamaratul Ula yang terletak di Mina, Jamaratul Wustha, dan Jamaratul Aqaba.
Maksud Dibalik Lempar Batu
Lempar batu pada ritual haji memiliki makna simbolis yang mendalam. Makna tersebut adalah mengajarkan umat Islam untuk tetap taat pada perintah Allah dan menolak godaan syaitan.
Dengan lempar batu di tiga tempat tersebut, umat Islam diingatkan bahwa syaitan selalu berusaha untuk menggoda manusia agar tidak taat pada perintah Allah. Dengan bertindak tegas seperti lempar batu ke arah tiga tempat tersebut, umat Muslim ditegaskan untuk selalu bertindak tegas menolak godaan syaitan.
Tahapan Lempar Batu
Tahapan dalam lempar batu di tiga tempat tersebut dilakukan pada hari yang berbeda-beda. Pertama, pada hari ke-10 Dzulhijjah, dilakukan lempar batu di Jamaratul Ula sebanyak tujuh kali dengan menggunakan batu sebesar kacang Arab.
Kemudian, pada hari ke-11 Dzulhijjah, dilakukan lempar batu di tiga tempat dengan jumlah masing-masing tujuh kali. Sedangkan pada hari ke-12 Dzulhijjah, dilakukan lempar batu lagi pada ketiga tempat tersebut sebanyak tujuh kali.
Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan ibadah haji, lempar batu pada tiga tempat berbeda memiliki makna simbolis yang mendalam. Umat Muslim diingatkan untuk tetap taat pada perintah Allah dan menolak godaan syaitan.
Tahapan dalam pelaksanaan lempar batu di tiga tempat tersebut harus dilakukan pada hari yang sudah ditentukan. Dalam pelaksanaan ritual ini, umat Muslim diharapkan dapat merenung dan memahami makna simbolis yang terkandung dalam lempar batu tersebut. Dengan begitu, umat Muslim semakin memantapkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.