Skip to content
Home ยป Ibadah Haji Menurut Muhammadiyah

Ibadah Haji Menurut Muhammadiyah

Ibadah Haji Menurut Muhammadiyah

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Bagi umat Muslim di Indonesia, ibadah haji merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu sepanjang tahun. Namun tahukah Anda bagaimana ibadah haji dilakukan menurut Muhammadiyah?

Pengertian Ibadah Haji Menurut Muhammadiyah

Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta, memiliki pandangan tersendiri mengenai ibadah haji. Menurut Muhammadiyah, ibadah haji adalah suatu bentuk ibadah yang memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, ibadah haji juga memiliki tujuan untuk mempererat persaudaraan sesama umat Islam dari berbagai belahan dunia.

Rukun Ibadah Haji Menurut Muhammadiyah

Menurut pandangan Muhammadiyah, terdapat lima rukun ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Kelima rukun tersebut antara lain:

1. Ihram

Ihram merupakan suatu bentuk persiapan fisik dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji. Setiap jamaah haji Muslim diwajibkan memakai pakaian ihram yang terdiri dari kain putih untuk laki-laki dan pakaian yang sopan dan menutupi anggota tubuh untuk perempuan.

2. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali secara berlawanan arah jarum jam. Tawaf diawali dengan memulai dari sudut Hajar Aswad dan diakhiri dengan kembali ke sudut yang sama.

3. Sa’i

Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah haji harus melakukan sa’i yakni berjalan sejauh 7,2 kilometer dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali.

4. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah haji harus berada di Arafah sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Wukuf di Arafah merupakan waktu yang sangat penting dalam ibadah haji karena di sinilah Rasulullah SAW melakukan khutbah terakhirnya.

BACA JUGA:   Program Ibadah Haji A Jutaan B Rupiah C: Program Haji yang Praktis bagi Anda

5. Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah wukuf di Arafah pada malam hari tanggal 9-10 Dzulhijjah. Mabit di Muzdalifah merupakan waktu untuk beristirahat dan berdoa sebelum melanjutkan ibadah haji keesokan harinya.

Kesimpulan

Ibadah haji menurut Muhammadiyah memiliki pandangan yang sama dengan pandangan Islam pada umumnya yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mempererat persaudaraan sesama umat Islam. Lima rukun ibadah haji menurut Muhammadiyah antara lain ihram, tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan mabit di Muzdalifah. Dalam melaksanakan ibadah haji, jamaah haji perlu memperhatikan dan mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan oleh Muhammadiyah dan juga Islam pada umumnya.