Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Muslim yang mampu untuk melakukannya. Namun, tidak hanya umat Muslim Sunni yang melaksanakan ibadah haji, umat Muslim Syiah juga melaksanakannya dengan keyakinan dan tata cara yang berbeda.
Definisi Ibadah Haji Menurut Syiah
Menurut ajaran Syiah, ibadah haji merupakan suatu bentuk ziarah ke rumah Allah SWT di Mekah dengan membawa kehormatan diri dan membawa pesan-pesan kebaikan yang dapat berdampak positif bagi umat Islam. Ibadah haji bagi Syiah mengandung arti yang sama dengan ibadah haji bagi Sunni, yakni sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan manusia dengan Tuhannya.
Perbedaan Ibadah Haji Menurut Syiah dan Sunni
Meskipun sama-sama melaksanakan ibadah haji, ada beberapa perbedaan diantara ajaran Syiah dan Sunni dalam melakukan ibadah haji, diantaranya sebagai berikut:
Perbedaan dalam Penamaan Ibadah Haji
Ibadah haji bagi Sunni dinamakan sebagai "haji", sedangkan bagi Syiah, ibadah haji memiliki beberapa penamaan termasuk "ziarah", "ziarah Hajj", dan "ziarah ilahiah".
Perbedaan dalam Pelaksanaan Ibadah Haji
Ada beberapa perbedaan dalam pelaksanaan ibadah haji menurut Syiah dan Sunni, diantaranya sebagai berikut:
Mengunjungi Kuburan
Salah satu aspek yang membedakan pelaksanaan ibadah haji menurut ajaran Syiah adalah kunjungan ke makam-makam para sahabat Rasulullah dan imam-imam Syiah di kota Madinah. Sedangkan umat Muslim Sunni lebih fokus pada ibadah di Masjidil Haram di Mekah dan Jabal Arafah.
Pelaksanaan Tawaf
Salah satu perbedaan nyata dalam pelaksanaan ibadah haji adalah pada saat tawaf. Umat Muslim Syiah melaksanakan tiga belas putaran saat tawaf, di samping melakukan rukuk dan sujud dalam setiap putaran. Sedangkan umat Muslim Sunni hanya melakukan tujuh putaran dan tidak melakukan rukuk dan sujud dalam setiap putaran.
Wukuf di Arafah
Umat Muslim Syiah dan Sunni sama-sama melakukan wukuf di Arafah. Namun, umat Muslim Syiah melaksanakan wukuf selama dua hari, sedangkan umat Muslim Sunni melaksanakan wukuf pada satu hari.
Perbedaan dalam Pandangan ke Arah Ka’bah
Salah satu perbedaan dalam pandangan ke arah Ka’bah adalah dalam penghitungan waktu sholat. Umat Muslim Syiah menghitung waktu sholat dengan menentukan arah Ka’bah dari sebelah tanah, sedangkan umat Muslim Sunni menghitungnya dari arah yang tepat.
Kesimpulan
Bila dibandingkan dengan ibadah haji menurut Sunni, ibadah haji menurut Syiah memiliki cara yang berbeda dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, pemahaman yang benar dan utuh mengenai ibadah haji menurut Syiah sangat diperlukan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Harus diingat bahwa, tujuan akhir dari melaksanakan ibadah haji adalah untuk memperkuat iman dan meningkatkan keimanan kepada Tuhannya bagi setiap orang yang melaksanakannya, tanpa terkecuali. Mari kita saling respek satu sama lain dengan menghargai perbedaan dalam pelaksanaan ibadah haji.๐