Sejarah Islam mengetahui bahwa ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang telah mampu untuk melaksanakannya. Banyak pengalaman yang dapat dipetik dari perjalanan ibadah haji dan satu dari pengalaman yang paling penting adalah ketika Rasulullah melaksanakan ibadah haji terakhirnya.
Ibadah haji terakhir Rasulullah dilakukan pada tahun ke-10 Hijriyah. Melalui peristiwa tersebut, Rasulullah memberikan panduan bagi setiap umat Muslim mengenai bagaimana melaksanakan ibadah haji dengan benar sesuai dengan Sunnah Rasul.
Persiapan Rasulullah
Sebelum perjalanan ke Mekah dilakukan, Rasulullah melakukan persiapan yang matang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan lancar dan tetap sesuai dengan Sunnah Rasul. Persiapan itu meliputi menyembelih hewan kurban dan memberikan bekal bagi para sahabatnya yang akan berangkat bersamanya.
Pada saat itulah Rasulullah menjabarkan segala hal terkait ibadah haji baik dari segi umum hingga yang paling rinci. Rasulullah juga menegaskan agar para sahabatnya dapat meneladani apa yang telah diajarkan dan melakukan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama.
Perjalanan Rasulullah ke Mekah
Pada saat perjalanan ke Mekah, Rasulullah mengenakan pakaian Ihram yang menjadi tanda dimulainya rangkaian ibadah haji. Selama perjalanan, Rasulullah menggunakan kendaraan tunggal yang disebut Quswa. Quswa adalah unta betina yang dijadikan tunggangan oleh Rasulullah untuk sampai ke Mekah.
Wukuf di Padang Arafah
Salah satu persiapan yang harus dilakukan sebelum menunaikan ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Padang Arafah menjadi tempat konsentrasi para jamaah haji yang menyerukan tahlil dan takbir. Perjalanan menuju sana juga sangat melelahkan, oleh karena itu, Rasulullah menyarankan para sahabatnya untuk beristirahat dan memperbanyak dzikir.
Tawaf Wada
Setelah menunaikan semua rukun dan wajib haji, pada hari ke-12 bulan Dzulhijjah tanggal 10, Rasulullah melakukan tawaf wadaa atau tawaf perpisahan dan kemudian kembali ke Madinah. Tawaf wadaa menjadi penutup dari segala amalan yang telah dilakukan selama di Mekah dan menjadi alasan para jamaah haji harus kembali ke rumah masing-masing.
Kesimpulan
Ibadah haji terakhir Rasulullah merupakan salah satu peristiwa yang paling penting di dalam sejarah Islam. Melalui perjalanan tersebut, seluruh umat Muslim di dunia dapat mengambil pelajaran dan inspirasi yang sangat berharga untuk merenungi hidup mereka sebagai hamba Allah. Kita semua dapat meneladani Rasulullah dan melaksanakan ibadah haji dengan tepat dan sesuai Sunnah Rasul, sehingga dapat menjadi haji yang mabrur dan bermanfaat bagi seluruh umat Muslim.