Membayar zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab atau batas tertentu. Zakat mal ini merupakan zakat yang harus dibayarkan dari harta yang dimiliki oleh seseorang.
Namun, kapan sebenarnya seseorang harus membayar zakat mal tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Saat Mencapai Nishab
Seorang Muslim harus membayar zakat mal ketika hartanya mencapai nishab. Nisab adalah batasan minimal jumlah harta yang harus dimiliki agar seseorang wajib membayar zakat. Besaran nisab untuk masing-masing jenis harta berbeda-beda, seperti emas, perak, uang tunai, saham, dan lain-lain.
2. Setelah Mencapai Haul
Setelah mencapai nisab, seseorang juga harus menunggu hingga masuk dalam perhitungan haul. Haul artinya masa satu tahun telah berlalu sejak harta mencapai nisab. Jika seseorang mencapai nisab pada bulan Januari, maka zakat malnya harus dibayar pada bulan Januari tahun berikutnya setelah mencapai haul.
3. Membayar Sesuai Besaran Zakat
Setelah memenuhi kriteria di atas, maka seseorang harus menghitung besaran zakat yang harus dibayar. Besaran zakat mal umumnya sebesar 2,5% dari nilai harta yang dimiliki saat mencapai haul. Namun, ada beberapa jenis harta yang dikenakan zakat dengan besaran yang berbeda-beda.
4. Membayar Zakat Setelah Beristirahat
Seseorang yang telah membayar zakat mal pada suatu tahun, harus membayar zakat mal lagi jika hartanya masih mencapai nisab pada tahun berikutnya. Seseorang juga bisa membayar zakat beberapa tahun sebelumnya jika belum pernah membayar.
Dalam Islam, zakat sebenarnya lebih dari sekedar membayar dari harta yang dimiliki. Zakat membuat seseorang lebih peka terhadap mereka yang membutuhkan dan memperkuat ikatan kebersamaan dalam masyarakat.