Skip to content
Home » Kapan Ibadah Haji Pertama Kali Disyariatkan

Kapan Ibadah Haji Pertama Kali Disyariatkan

Kapan Ibadah Haji Pertama Kali Disyariatkan

Pada zaman sebelum agama Islam diterangkan, orang Arab terbiasa melakukan ibadah haji dengan berbagai kepercayaan yang beragam. Setelah agama Islam muncul, ibadah haji diubah menjadi bentuk yang lebih jelas dan terstruktur.

Namun pertanyaannya, kapan ibadah haji pertama kali disyariatkan dalam agama Islam?

Menurut sejarah, ibadah haji pertama kali disyariatkan pada tahun ke-9 Hijriyah, saat Nabi Muhammad SAW menunaikan ibadah haji yang pertama kali setelah hijrah ke Madinah. Ibadah haji ini dikenal dengan sebutan Haji Wada’.

Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW bersama 100 ribu orang Muslim melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Saat tiba di Mekah, beliau memberikan khutbah haji yang menjadi pegangan umat Islam hingga saat ini.

Dalam khutbah tersebut, Nabi Muhammad SAW menegaskan pentingnya persatuan umat Islam dan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Arab dan non-Arab, kecuali atas dasar takwa. Khutbah haji ini juga memperlihatkan etika dan adab dalam ibadah haji yang harus diterapkan oleh seluruh umat Islam.

Setelah peristiwa Haji Wada’, ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu. Selama menjalankan ibadah haji, umat Islam diwajibkan untuk mengikuti berbagai aturan dan ritual yang ditetapkan dalam ajaran agama Islam.

Dalam ibadah haji, umat Islam harus mengenakan pakaian Ihram yang terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan. Kemudian, peserta haji akan menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf yang terdiri dari tujuh kali mengelilingi Ka’bah. Selanjutnya, peserta haji melakukan sa’i yaitu berlari-larian dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.

Selain itu, peserta haji juga diwajibkan untuk melaksanakan wukuf di Arafah, mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan Kenabian, dan melempar jumrah/syaiton di Mina. Pada akhir ibadah haji, peserta akan memotong rambut sebagai tanda telah menyelesaikan ibadah haji.

BACA JUGA:   Khutbah Jumat: Manfaat Tawaf Sai sebagai Ibadah Haji

Dalam melakukan ibadah haji, terdapat banyak hikmah dan manfaat yang dapat diambil. Selain meningkatkan iman dan ketaqwaan, ibadah haji juga dapat mempererat persaudaraan antara umat Islam dari seluruh dunia.

Kesimpulannya, ibadah haji pertama kali disyariatkan pada tahun ke-9 Hijriyah saat Nabi Muhammad SAW menunaikan ibadah haji yang dikenal sebagai Haji Wada’. Sejak itu, ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu. Dalam menjalankan ibadah haji, umat Islam diwajibkan untuk mengikuti berbagai aturan dan ritual yang ditetapkan dalam ajaran agama Islam.