Apakah Anda sudah familiar dengan istilah zakat profesi? Jika belum, zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan oleh setiap individu yang memperoleh penghasilan dari profesi atau pekerjaan yang dilakukan. Zakat profesi ini memiliki perhitungan yang berbeda dengan zakat pada umumnya yang dikeluarkan oleh orang yang memiliki penghasilan di atas nisab atau batas minimum tertentu.
Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan zakat profesi diterapkan? Apakah zakat profesi harus dikeluarkan setiap bulan ataukah hanya pada waktu-waktu tertentu saja?
Para ulama memandang bahwa zakat profesi harus dikeluarkan setiap tahun, meskipun beberapa memberikan pandangan bahwa zakat profesi dapat dikeluarkan setiap bulan atau setiap kali menerima penghasilan. Namun, pandangan yang lebih umum adalah bahwa zakat profesi dikeluarkan setiap tahun dengan perhitungan 2,5% dari penghasilan yang diperoleh.
Perusahaan atau instansi yang memberikan gaji/pendapatan kepada karyawannya juga mempunyai kewajiban untuk memberikan zakat profesi sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Karena itu, seorang karyawan atau pekerja tidak perlu mengeluarkan zakat profesi secara mandiri jika perusahaan tempat ia bekerja sudah menunaikan kewajibannya untuk memberikan zakat profesi.
Namun, untuk dapat menunaikan kewajiban zakat profesi, perlu dilakukan perhitungan yang tepat dari penghasilan yang diterima. Ini akan memudahkan dalam menentukan jumlah zakat yang dikeluarkan.
Beberapa contoh penghasilan yang lazim diterima dan dihitung zakat profesi meliputi gaji bulanan, bonus, honorarium, dan income dari bisnis/profesi yang dilakukan. Sedangkan, jenis penghasilan yang tidak dikenakan zakat profesi antara lain adalah hibah, warisan, dan hadiah.
Dalam Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang mempunyai arti penting bagi setiap individu. Dalam melaksanakan kewajiban zakat, seseorang mempunyai kesempatan untuk berbagi dan memberikan manfaat bagi orang lain yang lebih membutuhkan.
Jadi, kapan zakat profesi diterapkan? Setiap tahun, dan perusahaan/tempat kerja yang memberikan gaji/pendapatan juga berkewajiban untuk menunaikan kewajiban zakat profesi. Semua penghasilan dari profesi atau pekerjaan yang dilakukan dapat dihitung untuk menentukan jumlah zakat yang dikeluarkan, dan hal ini mempunyai arti penting bagi setiap umat muslim yang ingin menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar.