Skip to content
Home » Kenapa Perhitungan Zakat Harus 2,5?

Kenapa Perhitungan Zakat Harus 2,5?

Kenapa Perhitungan Zakat Harus 2,5?

Bagi umat muslim, membayar zakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap tahunnya. Namun, banyak orang yang masih belum memahami mengapa perhitungan zakat harus 2,5 persen dari harta yang dimiliki. Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara komprehensif mengenai alasan mengapa perhitungan zakat harus 2,5 persen.

Sejarah Zakat

Sebelum membahas lebih dalam mengenai perhitungan zakat, mari kita lihat terlebih dahulu sejarah zakat. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan memiliki makna "membersihkan" atau "memurnikan". Zakat pertama kali diperintahkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW. Zakat digunakan untuk memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan secara merata dalam masyarakat.

2,5 Persen Menurut Al-Qur’an

Perhitungan zakat sebesar 2,5 persen yang harus dibayarkan setiap tahunnya berasal dari Al-Qur’an, specifically surah Al-Baqarah ayat 196:

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah. Jika kamu tertahan, maka (laksanakanlah) korban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambutmu sebelum (dikorbankan) kurbanmu. Barang siapa di antara kamu mengalami sakit atau keletihan karena berpergian, maka (wajiblah baginya mengganti) dengan puasa atau sedekah atau korban. Apabila kamu aman dari bencana (karena tidak sanggup mencukur rambut karenanya), maka sempurnakanlah (ibadah) hajimu. Dan janganlah sekali-kali kamu mencukur rambut sampai kurbanmu sampai pada tempatnya disembelih. Barangsiapa di antara kamu yang merasa sakit hatinya karena meninggalkan rumahnya (untuk berhaji), maka (harus dipenuhi keinginannya dengan) berzikir (mengingat) Allah, seperti dia tidak akan pernah bisa bertaqwa kepada-Nya. Dan berilah sedekah, dan setiap urusanmu hendaklah kamu perbuat dengan baik. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Kenapa 2,5 Persen?

Alasan mengapa zakat harus dibayarkan sebesar 2,5 persen tidak tercantum secara langsung dalam Al-Qur’an, tapi ada beberapa pemahaman mengapa Allah memerintahkan perhitungan zakat sebesar itu.

BACA JUGA:   Mengapa Pengelolaan Zakat di Indonesia Belum Maksimal?

Keseimbangan Sosial

Salah satu pemahaman mengapa zakat harus dibayarkan sebesar 2,5 persen adalah untuk menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat. Ada orang yang mampu secara finansial dan ada orang yang kurang mampu. Dengan membayar zakat, orang yang memiliki harta harus memberikan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan melalui lembaga-lembaga zakat.

Memperkuat Hubungan dengan Allah

Membayar zakat juga dapat memperkuat hubungan dengan Allah. Dalam Islam, harta merupakan amanah yang diberikan oleh Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Dengan membayar zakat, kita menunjukkan rasa syukur dan ketaatan kepada Allah.

Menjaga Kebajikan

Membayar zakat juga dapat menjaga kebajikan dan kehormatan seseorang. Dalam agama Islam, kebajikan dan kehormatan dapat dipertahankan melalui menjaga hubungan dengan saudara muslim lainnya dan saling membantu dalam kebaikan.

Kesimpulan

Perhitungan zakat sebesar 2,5 persen merupakan kewajiban bagi umat muslim. Zakat memiliki arti membersihkan atau memurnikan harta dan memiliki tujuan untuk menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat. Selain itu, membayar zakat juga dapat memperkuat hubungan dengan Allah dan menjaga kebajikan seseorang. Dengan membayar zakat, kita menunjukkan rasa syukur kepada Allah dan menjaga kebajikan serta kehormatan dalam masyarakat.