Skip to content
Home ยป Lagu Tentang Ibadah Haji Michael Jackson Hoax

Lagu Tentang Ibadah Haji Michael Jackson Hoax

Lagu Tentang Ibadah Haji Michael Jackson Hoax

Pada tahun 2010, muncul sebuah berita viral tentang lagu yang dipercaya diciptakan oleh mendiang King of Pop, Michael Jackson, berjudul "Lagu Tentang Ibadah Haji". Lagu tersebut dikabarkan rilis di Arab Saudi dan beberapa negara lainnya sebagai bentuk penghormatan pada ritual ibadah haji.

Namun, kabar tersebut ternyata hanya hoaks belaka. Pernyataan resmi dari Michael Jackson Estate membantah bahwa lagu tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan MJ. Meskipun demikian, hoax tersebut tetap bertahan hingga sekarang dan kadang-kadang masih mencuat dalam berbagai konten di internet.

Berikut adalah beberapa fakta tentang hoax Lagu Tentang Ibadah Haji Michael Jackson yang mungkin Anda ingin ketahui:

1. Sumber asli hoax tidak diketahui

Sampai saat ini, tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali menyebarkan kabar hoax ini. Meskipun sudah ada beberapa artikel yang mencoba melacak sumbernya, namun tidak ada yang benar-benar bisa dipastikan kebenarannya.

Kemungkinan hal ini disebarkan melalui media sosial dan pesan berantai, seperti banyak hoax lainnya.

2. Tidak ada bukti resmi tentang keberadaan lagu tersebut

Pihak keluarga Michael Jackson membantah bahwa lagu tersebut ada dalam arsip musisi terkenal tersebut. Bahkan, mereka tidak pernah mendengar lagu yang diberi judul serupa dengan itu.

Selain itu, Kantor Hak Cipta dan Tanda Dagang Amerika Serikat (United States Copyright Office) juga tidak mencatat adanya hak cipta atas lagu tersebut.

3. Lagu Tentang Ibadah Haji bukan satu-satunya hoax yang menimpa Michael Jackson

Sebelum hoax ini, beredar kabar bahwasanya Michael Jackson dikabarkan ikut menjadi Muslim setelah bertemu seorang saudagar di Bahrain. Namun, seperti biasa, kabar itu tak benar dan menciptakan kebingungan.

Karena popularitasnya yang begitu besar, Michael Jackson sering kali menjadi sasaran berbagai tudingan, rumor dan hoaks selama hidupnya maupun setelah meninggalnya. Hal ini seringkali menjadi contoh tentang perilaku buruk media dan netizen dalam menyebarkan informasi yang tidak benar.

BACA JUGA:   Proses Pelaksanaan Ibadah Haji: Panduan Lengkap untuk Calon Jamaah

4. Media sosial menjadi wadah penyebaran hoax yang efektif

Sama seperti banyaknya hoax lainnya, perkembangan sosial media sangat mempermudah penyebaran kabar tidak benar. Sebuah kabar bohong hanya perlu ditempatkan di akun media sosial yang ramai, maka akan mudah menyebar keberbagai daerah dan negara.

Untuk mencegah hoax ini terus menyebar, kita semua harus lebih bertanggung jawab dalam berbagi informasi. Sebelum menyebarkan sebuah kabar, sebaiknya pastikan terlebih dahulu kebenarannya dengan melakukan pengecekan pada sumber yang terpercaya.

Jangan mudah terpancing untuk menyebarkan sebuah informasi hanya karena terdorong amarah, kesedihan, atau sekedar keinginan untuk bersikap populer di media sosial. Kita bisa menjadikan media sosial sebagai media yang jauh lebih positif, dengan mengedukasi dan mengajak orang lain untuk saling berbagi dengan informasi yang akurat dan bermanfaat.