Kenapa Naik Haji Nunggu Lama?
Fakta Tentang Antrean Haji
Kenapa sebagian besar calon haji harus menunggu selama bertahun-tahun sampai bisa berangkat ke Tanah Suci, Mesir dan Arab Saudi? Tunggu antrean haji ternyata diatur dan dibagi sesuai dengan kuota yang diterbitkan oleh pemerintah. Semakin sedikit kuota yang dikeluarkan tiap tahunnya, semakin lama antreannya. Dalam jangka waktu 10 tahun terakhir, jumlah pendaftar haji Indonesia mencapai jutaan setiap tahunnya, sementara kuota yang diberikan hanya berkisar 200 ribu. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa antrian haji menjadi sangat lama.
Penyebab Antrean Haji Menjadi Lama
Periode tunggu antrian haji memang sangat lama, hingga bisa mencapai 5-10 tahun lamanya. Dan, itu semua dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
- Kuota Haji
- Pertumbuhan Jumlah Calon Jemaah
- Perbedaan Kelas
- Penambahan Biaya Haji
Kuota haji Indonesia dibagi setiap tahunnya, dan biasanya mencapai sekitar 200.000 orang. Sebelumnya, kuota tersebut mencapai 240.000 – 250.000 per tahun. Namun, ada saatnya kuota tersebut berkurang, yang membuat tunggu antrian menjadi lama.
Tidak diragukan lagi, tren calon jemaah haji terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah pendaftar haji pada 2019 mencapai 3,3 juta, sedangkan kuota yang disediakan hanya 221 ribu. Itu sebabnya, antrian haji sangat panjang.
Antrian haji juga dipengaruhi oleh perbedaan kelas kelompok jemaah haji, misalnya kelas VIP, Eksekutif dan Reguler. Dapat dipastikan bahwa calon jemaah dengan kelas VIP atau Eksekutif tidak perlu antre terlalu lama, dibandingkan kelas reguler.
Penambahan jumlah atau biaya haji bisa menjadi salah satu penyebab lamanya tunggu antrian. Apabila jumlah pendaftar semakin meningkat namun kuota tetap sama, maka periode tunggu akan menjadi lebih lama.
Bagaimana Cara Mengatasi Antrian Haji yang Lama?
Berikut beberapa cara untuk mengatasi tungguan antrian haji yang lama:
- Pemerataan Kuota Jemaah Haji
- Inovasi Teknologi
- Penambahan Jumlah Kuota
- Peningkatan Fasilitas Umrah
Pemerintah bisa melakukan pemerataan kuota jemaah haji setiap tahunnya. Jika pemerataan dilakukan, periode tunggu tentu akan lebih pendek.
Pendataan calon jemaah haji juga bisa dilakukan dengan teknologi canggih dan modern, misalnya dengan aplikasi yang bisa diunduh di toko aplikasi. Selain itu, sistem pembayaran dan distribusi bisa menggunakan teknologi, yang memudahkan para calon jemaah haji dalam mendaftar dan mengetahui jadwal keberangkatan.
Pemerintah bisa saja menambah kuota jemaah haji setiap tahunnya. Jika jumlah kuota jemaah bertambah, maka periode tunggu antrian pun berangsur-angsur menurun.
Tidak perlu kecewa jika antrian haji sangat lama. Calon jemaah haji bisa memutuskan untuk umrah terlebih dahulu, karena antrian umrah jauh lebih pendek daripada untuk haji. Dari sana, calon jemaah bisa kesana sebagai tujuan sementara dan kembali lagi untuk haji kedepannya.
Kesimpulan
Dalam satu dekade belakangan inilah, kurang-lebih sejuta lebih manusia Indonesia mengajukan permohonan visa haji setiap tahunnya. Mereka harus menunggu bertahun-tahun sampai bisa pergi ke Tanah Suci. Apabila kuota haji ditambah atau diperas sebagaimana standar normal, maka periode tungguan tidak akan lama. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih memperhatikan antrian haji atau umrah. Demikian informasi mengenai kenapa naik haji harus nunggu lama.