Skip to content
Home ยป Langkah-Langkah Melakukan Ibadah Haji Secara Qiron

Langkah-Langkah Melakukan Ibadah Haji Secara Qiron

Langkah-Langkah Melakukan Ibadah Haji Secara Qiron

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan bagi umat muslim yang mampu melakukannya. Ibadah haji dilakukan setiap tahunnya pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam. Ada dua cara untuk melaksanakan ibadah haji, yaitu haji tamattu’ dan haji qiran. Dalam artikel ini, kita akan membahas urutan cara mengerjakan ibadah haji secara Qiron.

Pengertian Haji Qiron

Haji Qiron adalah cara melaksanakan ibadah haji dengan cara menggabungkan antara ibadah haji dan umrah secara bersamaan. Jadi, seorang jamaah haji harus berihram pada saat kedatangan ke tanah suci Mekah dan menunaikan tawaf, sa’i, dan tahallul untuk umrah terlebih dahulu. Setelah itu, jamaah dapat melepas ihram dan menunggu untuk berihram lagi pada saat memulai melaksanakan ibadah haji.

Langkah-Langkah Melakukan Ibadah Haji Secara Qiron

Berikut ini urutan langkah-langkah untuk melaksanakan ibadah haji secara Qiron:

1. Menyiapkan Diri Secara Fisik dan Mental

Pada tahap ini, calon jamaah haji harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Calon jamaah haji harus berjaga-jaga dari penyakit, seperti demam, flu, dan lain-lain. Selain itu, ia juga harus mempersiapkan diri secara mental dengan membaca buku-buku tentang haji, mengikuti seminar, atau belajar dari orang yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji.

2. Melakukan Sunnah Ihram

Setibanya di tanah suci, jamaah haji harus melakukan sunnah ihram terlebih dahulu. Sunnah ihram ini meliputi memandikan diri, memakai pakaian ihram, dan berniat untuk melaksanakan ibadah haji. Jamaah juga harus membaca talbiyah sepanjang perjalanan ke Mekah.

3. Melaksanakan Tawaf

Setelah menyimpan barang bawaan di hotel, jamaah haji harus melakukan tawaf di Masjidil Haram. Tawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali searah jarum jam. Tawaf tahap pertama merupakan bagian dari umrah, sedangkan tawaf tahap kedua adalah bagian dari haji. Setelah selesai melakukan tawaf, jamaah haji harus melakukan shalat sunnah.

BACA JUGA:   Mengetahui Ukuran Pahala Haji Akbar: Mengupas Fakta Dan Pengertian Yang Sebenarnya

4. Melaksanakan Sa’i

Setelah menunaikan tawaf, jamaah haji harus melakukan sa’i. Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Sa’i ini juga merupakan bagian dari umrah.

5. Melepas Ihram

Setelah menunaikan umrah, jamaah haji dapat melepas ihram dan melakukan mandi besar atau mandi wajib. Setelah itu, jamaah bisa berpakaian biasa dan melakukan kegiatan lainnya di Mekah.

6. Bertolak ke Mina

Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah haji harus bertolak ke Mina dan mengerjakan ibadah nadzar dan menguliti hewan kurban (jika ada).

7. Bertolak ke Arafah

Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji harus bertolak ke Arafah dan melakukan ibadah wukuf di Arafah yang merupakan inti dari ibadah haji.

8. Bertolak ke Muzdalifah

Setelah ibadah wukuf di Arafah, jamaah haji bertolak ke Muzdalifah dan menginap di sana hingga waktu shubuh.

9. Melaksanakan Ibadah Mabit di Mina

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji bertolak ke Mina dan mengerjakan ibadah mabit di sana.

10. Melaksanakan Ibadah Jumrah

Pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah, jamaah haji harus melaksanakan ibadah jumrah dengan melempar jumrah aqabah. Lebih lanjut, jamaah haji melaksanakan tawaf wada’ (tawaf perpisahan) dan dapat kembali ke negaranya.

Kesimpulan

Itulah urutan cara mengerjakan ibadah haji secara Qiron. Urutan ini harus diikuti dengan sungguh-sungguh agar ibadah haji yang dilakukan bisa diterima oleh Allah SWT. Diharapkan, artikel ini dapat menjadi referensi bagi calon jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji.