Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu untuk melaksanakannya. Bagi umat Muslim, haji adalah salah satu ibadah yang paling penting dalam kehidupan mereka, karena dalam perjalanan ini, umat Muslim merenungkan kembali sejarah agama mereka.
Menurut pandangan Quraish Shihab, haji adalah perjalanan spiritual yang dapat membawa manusia lebih dekat dengan Allah SWT. Ia memandang haji bukan hanya sebagai perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin. Dalam pandangannya, haji merupakan ibadah yang melibatkan aspek-aspek fisik, mental, dan spiritual.
Untuk memahami lebih lanjut tentang ma’na ritual ibadah haji dalam pandangan Quraish Shihab, berikut penjelasannya:
Pengertian Haji dalam Pandangan Quraish Shihab
Menurut Quraish Shihab, haji adalah ibadah perjalanan suci yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Ia menganggap haji sebagai pertemuan yang intim antara manusia dan penciptanya. Selama ibadah haji, umat Muslim merenungkan kembali sejarah kenabian, keteladanan para nabi serta para sahabat, serta keteraturan dan kebesaran ciptaan Allah SWT.
Quraish Shihab juga menyatakan bahwa selepas dari ibadah haji umat Muslim dituntut untuk mengembangkan nilai-nilai universal keagamaan seperti ketaqwaan, kebersamaan, dan kejujuran.
Tahapan-tahapan Ritual Haji
Tahapan-tahapan ritual haji bagi Quraish Shihab tidak hanya sebagai upacara rutin, tetapi setiap tahap memiliki ma’na yang kuat. Ritual dimulai dengan mengenakan pakaian ihram saat melakukan tawaf di sekitar Ka’bah yang menjadi bagian utama dari ibadah haji.
Selanjutnya pada hari-hari tertentu, haji melaksanakan wukuf, yaitu ritual yang dilaksanakan di Arafat dengan kumpulnya ribuan jemaah, yang memperlihatkan kebersamaan dan ketaqwaan mereka dalam menghadapi Allah SWT.
Selanjutnya ialah pelemparan jumrah di Mina yang menyimbolkan pengorbanan Nabi Ibrahim AS terhadap Allah SWT.
Ma’na Setiap Tahapan Ritual Haji
Menurut Quraish Shihab, setiap tahapan ritual haji memiliki makna tersendiri. Berikut penjelasannya:
Tawaf
Tawaf adalah ritual berjalan mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali sambil membaca doa-doa tertentu. Ibnu Abbas menyatakan bahwa tawaf ini melambangkan pencarian sesuatu yang agung terhadap Allah SWT. Quraish Shihab menambahkan bahwa tawaf juga melambangkan ketidakberpihakan kepada apapun selain Allah SWT. Tawaf juga merepresentasikan nilai persatuan umat Muslim.
Wukuf
Wukuf adalah ritual sehari di Arafat di antara ritual-ritual lain selama haji. Wukuf melambangkan totalitas pengabdian manusia kepada Allah SWT, di mana manusia menjadi cukup siap untuk bertemu dengan Allah SWT di akhirat. Peristiwa pengampunan yang terjadi pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat Jibril menyampaikan wahyu Muhammad, dan ketika beberapa saat sebelum matahari terbenam, ketika Nabi Adam dan Hawa bertemu kembali di Arafat, membuat tempat ini menjadi tempat pengampunan yang baik.
Pelemparan Jumrah
Pelemparan jumrah melambangkan sikap anti terhadap kebaikan dunia yang menjauhkan manusia dari Allah SWT. Pelemparan jumrah menjadi simbol pengendalian diri terhadap segala bentuk godaan, seperti tindakan kekerasan atau perilaku yang merusak hukum internasional atau agama.
Kesimpulan
Dalam pandangan Quraish Shihab, ma’na ritual ibadah haji sangat dalam. Menurutnya, haji tidak hanya persoalan perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin. Setiap tahapan ritual haji memiliki makna tersendiri yang melambangkan ketidakberpihakan kepada apapun selain Allah SWT, serta nilai persatuan umat Muslim. Oleh karena itu, perjalanan suci ini mampu membawa manusia lebih dekat dengan Allah SWT dan menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan.