Haji merupakan salah satu dari lima rukun islam yang wajib dijalankan oleh setiap umat muslim yang telah mampu dan mampu secara finansial. Haji pada dasarnya adalah perjalanan ibadah yang sangat sakral bagi setiap umat muslim dan menjadi impian bagi banyak orang yang ingin mengunjungi Tanah Suci di Arab Saudi.
Namun, menyusun perjalanan haji bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan persiapan yang matang untuk menghindari kesalahan dan juga menjalankan ibadah sesuai tuntunan agama. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari manasik haji atau tata cara pelaksanaan haji agar perjalanan ibadah kita berjalan dengan lancar dan sesuai aturan.
Manasik Haji
Manasik haji adalah tata cara atau petunjuk pelaksanaan ibadah haji yang diatur dalam syariat islam berdasarkan Al-Quran dan as-Sunnah Nabi Muhammad SAW. Manasik haji terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji dan harus dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Persiapan Haji
Sebelum melakukan perjalanan haji, setiap calon jamaah harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Persiapan yang harus dilakukan antara lain:
- Menyiapkan fisik yang sehat
- Membebaskan diri dari hutang dan mengerjakan semua kewajiban keagamaan
- Mengurus dokumen perjalanan seperti paspor dan visa
- Menyimpan dan menata bukti perjalanan seperti tiket dan dokumen penting lainnya
- Menyimpan barang-barang yang dibutuhkan selama perjalanan dalam koper yang sesuai standar
Tuntunan Pelaksanaan Haji
Berikut adalah beberapa tahapan pelaksanaan haji yang harus dilakukan sesuai dengan tuntunan:
1. Ihram
Ihram adalah tahapan awal pelaksanaan haji yang dimulai dengan mandi wajib dan menarik pakaian ihram yang terdiri dari dua lembar kain putih. Selama mengenakan ihram, jamaah haji dilarang melakukan beberapa hal, seperti mencukur rambut, memotong kuku, menggunakan wewangian, dan berhubungan intim.
2. Tawaf
Setelah memasuki Mekah, tahapan selanjutnya adalah melakukan tawaf. Tawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam. Selama tawaf, jamaah haji harus berhenti di Hajar Aswad dan menciumnya atau menyentuhnya sambil mengucapkan kalimat talbiyah.
3. Sa’i
Sa’i adalah melakukan perjalanan antara bukit As Safa dan Al Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i ini dilakukan untuk menghormati Hajar Aswad dan mengharapkan ridha Allah SWT.
4. Wukuf Arafah
Wukuf Arafah adalah tahapan utama dalam pelaksanaan haji. Jamaah haji berkumpul di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berdoa serta bertawasul kepada Allah SWT.
5. Mabit Muzdalifah
Mabit Muzdalifah adalah menginap di bawah langit terbuka setelah melakukan wukuf di Arafah. Saat menginap di Muzdalifah, jamaah haji juga memungut batu kerikil yang akan digunakan pada tahapan selanjutnya.
6. Mina
Tahapan selanjutnya adalah menuju tempat setan atau jamarat di Mina, dan melempari jamarat setan sebanyak tujuh kali pada tanggal 10-13 Dzulhijjah. Pada tahapan ini, jamaah haji juga menyembelih hewan kurban.
7. Tertib Pewaktuan Lintas Batas
Tahapan terakhir adalah tertib pewaktuan lintas batas yang merupakan tahapan terakhir sebelum jamaah haji meninggalkan Tanah Suci. Pada tahapan ini, jamaah haji harus menyelesaikan beberapa persyaratan, seperti membayar zakat, memberikan hadiah kepada penduduk lokal, dan mentaati peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai manasik haji tentang perjalanan ibadah haji. Pelaksanaan haji membutuhkan persiapan dan pembelajaran yang matang agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, mari kita persiapkan diri kita dan berdoa agar Allah SWT memberikan keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan haji kita.