Skip to content
Home ยป Melontar Batu di Padang Arafah: Memahami Rukun Haji Wajib Jumrah

Melontar Batu di Padang Arafah: Memahami Rukun Haji Wajib Jumrah

Melontar Batu di Padang Arafah: Memahami Rukun Haji Wajib Jumrah

Jumat, 23 Juni 2023 adalah hari pertama tahun 1445 H dalam penanggalan Hijriyah. Bagi umat Muslim di seluruh dunia, hari ini menandai datangnya musim haji. Salah satu rukun haji yang paling penting adalah melontar jumrah, sebuah ritual simbolik yang dilakukan di Mina, Arab Saudi.

Asal Usul dan Makna Ritual Jumrah

Kata "jumrah" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "batu kecil." Dalam konteks haji, jumrah merujuk kepada tiga tiang yang dibangun di Mina. Ketiga tiang ini melambangkan tiga setan yang menggoda Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Ismail, untuk meninggalkan perintah Allah SWT.

Melontar jumrah merupakan simbolisasi penolakan terhadap godaan syaitan. Nabi Ibrahim AS dengan tegas menolak bujuk rayu setan untuk meninggalkan perintah Allah SWT, yaitu menyembelih anaknya sebagai bentuk pengorbanan. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 102-107.

Melalui ritual jumrah, para jamaah haji diharapkan dapat merenungkan makna keteguhan iman dan penolakan terhadap segala bentuk godaan, baik yang bersifat pribadi maupun sosial. Ritual ini mengingatkan setiap jemaah akan pentingnya berpegang teguh pada kebenaran dan menjauhi segala bentuk kemungkaran.

Tiga Tiang Jumrah: Simbol Tiga Godaan

Ketiga tiang jumrah yang harus dilontari oleh jamaah haji memiliki nama dan makna yang berbeda:

  1. Jumrah al-Ula (Tiang Pertama): Melambangkan godaan syaitan yang pertama, yaitu menggoda Nabi Ibrahim AS untuk tidak menuruti perintah Allah SWT dalam menyembelih anaknya.
  2. Jumrah al-Wustha (Tiang Kedua): Melambangkan godaan syaitan yang kedua, yaitu menggoda Nabi Ibrahim AS untuk tidak menuruti perintah Allah SWT untuk membangun Ka’bah.
  3. Jumrah al-Aqabah (Tiang Ketiga): Melambangkan godaan syaitan yang ketiga, yaitu menggoda Nabi Ibrahim AS untuk tidak menuruti perintah Allah SWT untuk meninggalkan keluarganya dan pergi berdakwah.
BACA JUGA:   Daftar Rukun Umroh

Jamaah haji melontar setiap tiang dengan tujuh batu kerikil kecil yang diambil dari tempat khusus di Mina. Prosesi pelontaran ini dilakukan dalam keadaan ihram, pakaian suci yang dikenakan selama melaksanakan haji.

Waktu Pelaksanaan Ritual Jumrah

Ritual jumrah dilakukan pada hari-hari tertentu dalam rangkaian ibadah haji:

  • Hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah): Pada hari ini, jamaah haji melontar ketiga tiang jumrah.
  • Hari ke-11 Zulhijjah (Hari Raya Idul Adha): Jamaah haji melontar Jumrah al-Aqabah terlebih dahulu setelah melaksanakan shalat Idul Adha.
  • Hari ke-12 dan 13 Zulhijjah: Jamaah haji melontar ketiga tiang jumrah secara berturut-turut, dengan Jumrah al-Aqabah dilontar terlebih dahulu.

Tata Cara Melontar Jumrah

Melontar jumrah memiliki tata cara khusus yang harus diikuti oleh jamaah haji:

  1. Membaca niat: Jamaah haji harus membaca niat sebelum melontar jumrah. Niat ini bertujuan untuk memperjelas tujuan dan makna dari ritual ini.
  2. Melontar batu: Jamaah haji melontar setiap tiang jumrah dengan tujuh batu kerikil kecil yang telah diambil dari tempat khusus di Mina.
  3. Membaca doa: Setelah melontar setiap tiang jumrah, jamaah haji dianjurkan untuk membaca doa. Doa ini dapat berupa doa memohon ampunan, perlindungan, atau doa lainnya yang sesuai dengan niat hati.
  4. Melontar secara berurutan: Jamaah haji harus melontar ketiga tiang jumrah secara berurutan, dimulai dari Jumrah al-Ula, kemudian Jumrah al-Wustha, dan terakhir Jumrah al-Aqabah.
  5. Melontar dengan tangan kanan: Jamaah haji dianjurkan untuk melontar batu dengan tangan kanan, meskipun boleh juga dengan tangan kiri.
  6. Menghindari kerumunan: Saat melontar jumrah, jamaah haji harus menghindari kerumunan dan menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain.

Makna dan Hikmah Melontar Jumrah

Melontar jumrah memiliki makna dan hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Ritual ini mengandung berbagai nilai penting, di antaranya:

  1. Simbol penolakan terhadap godaan: Melontar jumrah melambangkan penolakan terhadap godaan syaitan yang senantiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT.
  2. Menumbuhkan keteguhan iman: Ritual ini membantu menumbuhkan keteguhan iman dan tekad untuk senantiasa berada di jalan Allah SWT.
  3. Melatih kesabaran: Melontar jumrah merupakan kesempatan untuk melatih kesabaran dan ketabahan, mengingat jumlah jamaah yang banyak dan kondisi lingkungan yang ramai.
  4. Menyadarkan akan pentingnya pengorbanan: Ritual ini mengingatkan akan pentingnya pengorbanan dalam hidup, seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS dalam menyembelih anaknya.
  5. Menjalin persaudaraan: Melaksanakan ibadah haji bersama jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia menumbuhkan rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam menjalankan ajaran Islam.
BACA JUGA:   Menjawab Kontroversi: Bolehkah Melakukan Umroh 2 Kali Sehari?

Dampak Positif Melontar Jumrah

Ritual melontar jumrah memiliki dampak positif yang luas, baik bagi individu maupun bagi masyarakat:

  1. Meningkatkan ketakwaan: Melontar jumrah mendorong individu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan menjauhi perbuatan dosa.
  2. Menumbuhkan rasa syukur: Ritual ini memotivasi setiap jemaah untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT dan bertekad untuk selalu bersabar dan beribadah.
  3. Mempersatukan umat: Ritual jumrah mempererat tali persaudaraan antar umat Islam di seluruh dunia.
  4. Meningkatkan rasa toleransi: Ibadah haji mengajarkan nilai toleransi, saling menghargai, dan menghormati perbedaan.
  5. Menumbuhkan jiwa sosial: Ritual ini menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama dan mendorong jamaah untuk saling membantu dalam menjalankan ibadah.

Tips Melaksanakan Ritual Jumrah dengan Aman dan Khusyuk

Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan ritual jumrah dengan aman dan khusyuk:

  1. Mempelajari tata cara: Sebelum melakukan ritual, pelajari tata cara melontar jumrah dengan benar.
  2. Menjaga kesehatan: Pastikan kondisi kesehatan Anda dalam keadaan prima sebelum melakukan ritual.
  3. Membawa air minum: Siapkan air minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  4. Menghindari kerumunan: Hindari kerumunan saat melontar jumrah.
  5. Bersabar dan tenang: Jaga kesabaran dan ketenangan selama melakukan ritual.
  6. Berdoa dan memohon ampunan: Gunakan kesempatan ini untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Melontar jumrah merupakan rukun haji yang penting dan penuh makna. Ritual ini merupakan simbolisasi penolakan terhadap godaan syaitan dan merupakan bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.

Tags: