Skip to content
Home » Mengapa Anak Yatim Tidak Berhak Menerima Zakat

Mengapa Anak Yatim Tidak Berhak Menerima Zakat

Mengapa Anak Yatim Tidak Berhak Menerima Zakat

Pemberian zakat merupakan bagian dari ajaran Islam yang sangat penting. Zakat sendiri mempunyai banyak keutamaan, antara lain dapat membersihkan harta, memperbaiki akhlak, serta memperbaiki tatanan sosial yang lebih baik. Namun, ada sebagian orang yang mungkin berpikir bahwa anak yatim layak menerima zakat. Nah, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan mengapa anak yatim tidak berhak menerima zakat.

Definisi Anak Yatim dan Zakat

Sebelum kita membahas mengenai alasan mengapa anak yatim tidak berhak menerima zakat, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu anak yatim dan apa itu zakat.

Anak yatim adalah anak yang ditinggalkan oleh orang tua karena meninggal atau meninggalkannya. Sedangkan zakat adalah sebuah kewajiban bagi umat Islam yang diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.

Golongan Yang Berhak Menerima Zakat

Di dalam Al-Quran, diterangkan siapa saja golongan yang berhak menerima zakat, yaitu:

  • Fakir
  • Miskin
  • Amil
  • Muallaf
  • Hamba sahaya
  • Riqab
  • Ibnu sabil

Anak yatim tidak termasuk dalam kategori di atas. Oleh karena itu, mereka tidak berhak menerima zakat.

Mengapa Anak Yatim Tidak Berhak Menerima Zakat

Beberapa alasan mengenai mengapa anak yatim tidak berhak menerima zakat adalah sebagai berikut:

Ada Saudara Kandung

Ketika orang tua meninggal, anak yatim pasti memiliki saudara kandung atau kerabat dekat lainnya yang dapat membantunya. Oleh karena itu, anak yatim tidak dianggap sebagai fakir dan tidak memenuhi persyaratan untuk menerima zakat.

Anak Yatim Mempunyai Warisan

Anak yatim biasanya menerima warisan dari orang tua mereka. Warisan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga mereka tidak memerlukan zakat.

BACA JUGA:   Berapa Persen Hak Amil Zakat?

Anak Yatim Dapat Dibantu Oleh Lembaga Amil Zakat

Meskipun anak yatim tidak berhak menerima zakat, mereka dapat dibantu oleh lembaga amil zakat yang ada di daerah mereka. Lembaga tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan anaka yatim, seperti biaya pendidikan ataupun kebutuhan sehari-hari.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian zakat harus dilakukan kepada golongan yang memang berhak menerimanya sesuai dengan yang diterangkan di dalam Al-Quran. Anak yatim, meskipun memang membutuhkan bantuan, tidak termasuk dalam kategori yang dapat menerima zakat. Namun, ini bukan berarti kita tidak dapat membantunya. Ada banyak lembaga amil zakat yang dapat membantu anak yatim di sekitar kita. Kita bisa ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan untuk mereka dalam bentuk lain, seperti memberikan donasi atau membantu dalam program sosial yang khusus untuk anak yatim.