Skip to content
Home » Mengapa Anak Yatim Tidak Termasuk Orang yang Menerima Zakat

Mengapa Anak Yatim Tidak Termasuk Orang yang Menerima Zakat

Mengapa Anak Yatim Tidak Termasuk Orang yang Menerima Zakat

Zakat adalah ibadah bersedekah yang diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu. Ada delapan golongan yang berhak menerima zakat menurut Al-Quran, salah satunya adalah fakir miskin. Namun, mengapa anak yatim tidak termasuk dalam golongan yang menerima zakat?

Definisi Anak Yatim Menurut Islam

Sebelum membahas mengapa anak yatim tidak termasuk dalam golongan yang menerima zakat, mari kita coba memahami definisi anak yatim menurut Islam. Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayah dan ibunya sebelum dewasa atau sebelum mampu menghidupi dirinya sendiri. Anak yatim termasuk dalam golongan mustahiq (penerima) zakat.

Kenapa Anak Yatim Tidak Termasuk dalam Golongan Penerima Zakat?

Namun, ternyata tidak semua anak yatim termasuk dalam golongan penerima zakat. Mengapa demikian? Hal ini karena zakat memiliki tujuan yang lebih luas dari sekadar memberikan bantuan finansial kepada orang yang membutuhkan. Zakat juga memiliki fungsi sosial, yaitu untuk memperkuat tali persaudaraan dalam komunitas muslim.

Ketika zakat diberikan kepada seorang mustahiq, maka sebenarnya terjadi pertukaran hak dan kewajiban antara yang memberi dan yang menerima. Mustahiq harus menerima zakat dengan kesadaran bahwa ia tidak sekadar menerima sejumlah uang, melainkan juga memahami adanya tali persaudaraan yang terjalin antara dia dan masyarakat muslim yang memberikan zakat.

Dalam hal ini, anak yatim tidak masuk dalam golongan mustahiq zakat karena dia termasuk dalam keluarga mustahiq. Keluarga yang ditinggalkan seorang ayah dan ibu juga termasuk dalam golongan mustahiq zakat. Oleh karena itu, anak yatim seharusnya mendapatkan bantuan finansial dari keluarga yang masih hidup, tidak dari zakat.

BACA JUGA:   Berapa Zakat Pembelian Tanah: Panduan Lengkap

Alternatif Bersedekah untuk Anak Yatim

Meskipun anak yatim tidak termasuk dalam golongan mustahiq zakat, hal ini tidak menghalangi kita untuk membantu mereka. Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk memberikan bantuan pada anak yatim, antara lain:

  1. Mengadopsi anak yatim melalui lembaga-lembaga khusus yang terpercaya.

  2. Memberikan donasi secara sukarela pada lembaga-lembaga yang menyediakan bantuan untuk anak yatim.

  3. Berpartisipasi dalam program-program sosial yang bertujuan untuk membantu anak yatim.

Kesimpulan

Kesimpulannya, anak yatim tidak termasuk dalam golongan yang menerima zakat karena keluarganya seharusnya menjadi pihak yang membantunya. Namun, hal ini tidak menghalangi kita untuk membantu anak yatim dengan cara lain. Mari berbuat kebaikan dan membantu sesama, termasuk anak-anak yatim yang membutuhkan bantuan kita.