Haji adalah rangkaian ibadah yang dilakukan seorang muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mengunjungi Kota Mekah, Arab Saudi. Ibadah haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender hijriyah. Selama ibadah haji, ada beberapa ritual yang harus dilakukan oleh jamaah haji yang harus diikuti sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
Ihram
Ihram adalah pakaian khusus yang dikenakan oleh jamaah haji saat memasuki Mekah. Pakaian ihram terdiri dari dua helai kain yang tidak dijahit dan tidak boleh dibungkus. Sebelum memasuki Mekah, jamaah haji harus mandi besar dan mengenakan pakaian ihram serta berniat untuk berhaji.
Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam, dimulai dari sudut Hijir Isma’il di Ka’bah. Sujud di rukun Yamani juga merupakan ritual yang dilakukan dalam tawaf. Setelah selesai melakukan tawaf, jamaah haji berdoa di Maqam Ibrahim.
Sa’i
Setelah melakukan tawaf, jamaah haji melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil (jogging) di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i ini mengingatkan pada kisah Siti Hajar yang mencari-cari air untuk putranya, Nabi Ismail.
Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan merupakan satu-satunya rukun haji yang wajib. Jamaah haji berkumpul di dataran Arafah untuk melakukan doa dan tafakur. Wukuf ini diyakini sebagai waktu terbaik untuk memohon ampunan dan berdoa kepada Allah.
Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji mabit di Muzdalifah. Di sini, jamaah haji mengumpulkan 49 batu yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina. Jamaah haji juga melakukan salat Maghrib dan Isya di Muzdalifah.
Melempar Jumrah
Melempar jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, dimulai dengan melempar jumrah Aqabah yang terbesar menggunakan 7 batu. Kemudian, jamaah haji melanjutkan dengan melempar jumrah Ula dan Wusta dengan menggunakan 7 batu untuk masing-masing jumrah. Setelah itu, jamaah haji memotong rambut atau menggunting sebagian rambut mereka.
Tawaf Ifadhah
Tawaf Ifadhah dilakukan setelah melempar jumrah. Tawaf Ifadhah hampir sama dengan tawaf pada awal kedatangan di Mekah, namun tanpa sujud di rukun Yamani. Setelah selesai melakukan tawaf Ifadhah, jamaah haji juga melakukan sa’i lagi.
Melempar Jumrah Tiga Hari Berturut-turut
Setelah melempar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji melanjutkan melempar jumrah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Setiap hari jamaah haji melempar jumrah Aqabah, Ula dan Wusta masing-masing dengan menggunakan 7 batu.
Tawaf Wada
Tawaf Wada adalah tawaf terakhir yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah. Tawaf Wada dilakukan setelah semua ritual haji selesai dilakukan dan sebelum pulang ke kampung halaman. Tawaf Wada juga menjadi tanda akhir dari rangkaian ibadah haji yang dilakukan.
Kesimpulan
Mengenal ilustrasi urutan ibadah haji sangat penting bagi setiap jamaah haji. Dengan mengetahui urutan ritual, jamaah haji dapat mempersiapkan diri sejak awal dan mengikuti pelaksanaan ibadah dengan benar. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang hendak menunaikan ibadah haji.