Ibadah haji menjadi salah satu kewajiban bagi umat muslim yang mampu secara finansial dan fisik untuk melaksanakannya. Ibadah haji memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi yang melaksanakannya. Sebelum melaksanakan rukun-rukun ibadah haji, ada baiknya kita mengetahui niat ibadah haji dan doa rukunnya terlebih dahulu. Berikut adalah panduan lengkap bagi calon jamaah.
Niat Ibadah Haji
Niat ibadah haji adalah niat untuk melakukan ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT. Niat ini harus diucapkan dengan lisan dan di dalam hati ketika seseorang memasuki miqat atau tempat-tempat yang telah ditentukan oleh agama sebagai awal pelaksanaan ibadah haji. Berikut adalah contoh niat ibadah haji yang harus diucapkan oleh calon jamaah:
أُدْنِيَ لِلَّهِ حَجًّا
“Ud’niyalillaahi hajja.”
Artinya: "Aku niat berhaji karena Allah."
Doa Rukun Haji
Setelah mengetahui niat ibadah haji, kita juga harus mengetahui doa rukun haji. Rukun haji adalah bagian dari ibadah haji yang wajib dilakukan oleh calon jamaah. Adapun doa-doa rukun haji yang harus diucapkan oleh calon jamaah adalah sebagai berikut:
- Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali di dalam Masjidil Haram. Doa yang harus diucapkan pada saat tawaf adalah:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُ أَكْبَرُ
“Bismillaahi Allaahu Akbaru.”
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar."
- Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali. Doa yang harus diucapkan pada saat sa’i adalah:
إِنَّ الصَّفَا وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
“Inna aṣ-ṣafā wal-marwata min sha’a-irillah.”
Artinya: "Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah termasuk syiar Allah."
- Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Doa yang harus diucapkan pada saat wukuf adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
“Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu.”
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak memiliki sekutu."
- Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah wukuf di Arafah dan sebelum menjalankan Jumrah di Mina. Doa yang harus diucapkan pada saat mabit di Muzdalifah adalah:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ
“Allohu akbar, allohu akbar, allohu akbar, subhaanal ladzii sakhkhorolanaa haadza wamaa kunnaa lahoo muqriniin, wa-inaa ilaa robbinaa lamunqalibuun.”
Artinya: "Allah Maha Besar, Maha Besar, Maha Besar. Mahasuci Allah yang telah mengubah segala sesuatu untuk kami supaya kami beribadah padanya, padahal kami sebelumnya tidak mampu melakukannya. Kepada-Nya-lah kami kembali."
- Melempar Jumrah
Melempar Jumrah dilakukan pada hari 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. Doa yang harus diucapkan pada saat melempar Jumrah adalah:
اللهُ أَكْبَرُ
“Allaahu Akbar.”
Artinya: "Allah Maha Besar."
Itulah doa-doa rukun haji yang harus diucapkan oleh calon jamaah. Dalam melaksanakan doa-doa tersebut, sebaiknya kita menghayati makna dari doa tersebut agar ibadah haji kita menjadi lebih khusyuk dan penuh makna.
Kesimpulan
Niat ibadah haji dan doa rukun haji adalah bagian penting dalam pelaksanaan ibadah haji yang harus diketahui oleh calon jamaah. Dengan mengetahui niat dan doa rukun haji, diharapkan kita bisa melaksanakan ibadah haji yang lebih baik dan khusyuk. Semoga panduan ini bermanfaat bagi calon jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji.