Skip to content
Home » Pelaksanaan Ibadah Haji dengan Diwakilkan Disebut dengan

Pelaksanaan Ibadah Haji dengan Diwakilkan Disebut dengan

Pada dasarnya, ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan setidaknya sekali dalam hidup seorang Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Namun, bagi sebagian orang, melaksanakan ibadah haji bisa menjadi hal yang sulit karena berbagai alasan, seperti masalah kesehatan atau keterbatasan waktu dan biaya.

Untuk membantu mereka yang tidak mampu melaksanakan ibadah haji secara langsung, ada opsi untuk melaksanakan ibadah haji dengan diwakilkan. Pelaksanaan ibadah haji dengan diwakilkan disebut dengan "haji mabrur". Dalam bahasa Arab, "mabrur" berarti diterima atau diterima dengan baik. Oleh karena itu, haji mabrur berarti ibadah haji yang diterima oleh Allah karena dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Persyaratan untuk Melaksanakan Haji Mabrur

Untuk melaksanakan haji mabrur, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama-tama, calon jamaah haji harus memilih lembaga penyelenggara haji yang terpercaya dan memiliki lisensi resmi dari pemerintah. Selain itu, calon jamaah haji juga harus memiliki identitas yang sah seperti KTP atau paspor.

Setelah itu, calon jamaah haji harus memenuhi semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan ibadah haji, seperti biaya tiket pesawat, akomodasi, dan biaya keperluan selama di Mekah dan Madinah. Calon jamaah haji juga harus mampu memperoleh sertifikat kesehatan dari dokter untuk membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan ibadah haji dengan baik.

Tahapan Pelaksanaan Haji Mabrur

Pelaksanaan haji mabrur dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, calon jamaah haji akan disiapkan oleh lembaga penyelenggara dalam hal pembekalan tentang tata cara menjalankan ibadah haji sesuai dengan aturan Islam. Selain itu, calon jamaah haji juga akan diberikan penjelasan mengenai kondisi lingkungan dan fasilitas yang akan digunakan selama berada di tanah suci.

BACA JUGA:   Sebutkan 3 Macam Ibadah Haji

Kemudian, calon jamaah haji akan berangkat ke Mekah dan langsung menuju ke Masjid Al-Haram untuk melakukan thawaf. Setelah itu, calon jamaah haji akan melaksanakan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah. Selanjutnya, calon jamaah haji akan melakukan wukuf di Arafah untuk memohon ampunan dan pengampunan dosa-dosa mereka.

Setelah itu, calon jamaah haji akan melanjutkan ke Mina untuk menyembelih hewan kurban dan melempar jumrah. Setelah melaksanakan semua tahapan, calon jamaah haji akan kembali ke Mekah untuk melakukan thawaf dan sai lagi sebelum kemudian kembali ke tanah air.

Keuntungan Melaksanakan Haji Mabrur

Pelaksanaan haji mabrur memiliki beberapa keuntungan daripada melaksanakan ibadah haji secara langsung. Pertama-tama, calon jamaah haji tidak perlu repot-repot mempersiapkan segala sesuatu sendiri, seperti biaya transportasi, akomodasi, dan keperluan selama berada di tanah suci.

Selain itu, calon jamaah haji juga tidak perlu khawatir dengan banyaknya kerumunan yang ada, yang bisa menjadi berbahaya bagi kesehatan mereka. Hal ini karena lembaga penyelenggara sudah mengatur porsi jamaah haji agar tidak terlalu banyak pada satu waktu.

Terakhir, haji mabrur juga memberikan kepastian kepada calon jamaah haji bahwa ibadah hajinya akan diterima oleh Allah karena dilaksanakan sesuai dengan aturan Islam.

Kesimpulan

Pelaksanaan ibadah haji dengan diwakilkan disebut dengan haji mabrur dan memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pelaksanaan haji mabrur dilakukan dengan beberapa tahapan, seperti thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, melempar jumrah, dan lain-lain. Keuntungan dari melaksanakan haji mabrur adalah calon jamaah haji tidak perlu memikirkan masalah transportasi dan akomodasi, serta memiliki kepastian bahwa ibadah hajinya akan diterima oleh Allah.