Dalam ibadah haji terdapat pelaksanaan melempar jumrah kecuali jumrah yang terkait dengan wukuf di Mina. Melempar jumrah adalah ritual yang dilakukan oleh jamaah haji sebagai bentuk menghambakan diri kepada Allah SWT serta mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS.
Pelaksanaan Melempar Jumrah
Pada hari kedua dan ketiga setelah melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, para jamaah haji akan menuju jamarat kecil yang terletak di Mina untuk melempar jumrah. Rangkaian pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
- Thawaf Ifadhah
Para jamaah haji harus menunaikan thawaf ifadhah sebelum melempar jumrah. Thawaf ifadhah dilaksanakan di Ka’bah dan merupakan salah satu rukun haji.
- Sa’i
Setelah thawaf ifadhah, para jamaah haji harus menunaikan sa’i di antara bukit Shafa dan Marwah. Sa’i juga termasuk rukun haji yang harus dilaksanakan.
- Melempar jumrah
Setelah menunaikan thawaf ifadhah dan sa’i, para jamaah haji akan pergi ke Mina untuk melempar jumrah. Melempar jumrah dilakukan pada tiga buah tiang yang melambangkan Iblis. Para jamaah haji harus melempar semua tiga tiang tersebut.
- Qurban
Setelah melempar jumrah, para jamaah haji akan menunaikan ibadah qurban. Ibadah ini merupakan rukun haji yang juga harus dilaksanakan.
Makna dari Melempar Jumrah
Melempar jumrah merupakan bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT. Melempar jumrah juga melambangkan penolakan terhadap Iblis serta segala bentuk godaan syaitan. Selain itu, melakukan melempar jumrah juga sebagai bentuk peringatan atas kesetiaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Dalam melaksanakan ibadah haji, para jamaah harus menunaikan pelaksanaan melempar jumrah di Mina. Rangkaian pelaksanaannya yaitu thawaf ifadhah, sa’i, melempar jumrah, dan qurban. Melempar jumrah bukan hanya sekedar ritual, melainkan juga bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT serta penolakan terhadap godaan syaitan.