Sa’i merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umroh yang memiliki makna penting dalam kehidupan seorang Muslim. Sa’i sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya berlari-lari kecil. Dalam pelaksanaannya, sa’i dilakukan diantara dua bukit yang terkenal bernama Shafa dan Marwah.
Berikut adalah pengertian dan hikmah sa’i dalam ibadah haji dan umroh yang perlu diketahui.
Pengertian Sa’i
Sa’i pada dasarnya adalah perbuatan berjalan berlari-lari kecil di atas jalan yang terletak di antara bukit Shafa dan Marwah. Dalam pelaksanaannya, sa’i sendiri mewakili perjalanan seorang ibu dari Mekah ke tempat air Zamzam untuk mencari air untuk anaknya Ismail. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali, dimulai dari perbekalan Shafa menuju Marwah.
Hikmah Sa’i
Pelaksanaan sa’i sendiri memiliki banyak hikmah bagi orang yang melakukannya. Berikut adalah beberapa hikmah sa’i dalam ibadah haji dan umroh.
Mengingat Kehidupan Nabi Ibrahim
Sa’i dapat menjadi pengingat akan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail. Sa’i menjadi wujud nyata dolanan ketegaran dan loyalitas terhadap Allah SWT. Sebagai hamba yang taat, Nabi Ibrahim bersedia memenuhi perintah Allah untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail. Meskipun akhirnya Allah tidak memerintahkan Nabi Ibrahim untuk melenyapkan Ismail, namun hal tersebut menjadi cerminan pengorbanan dan saat-saat sulit dalam kehidupan seorang Muslim.
Mendorong Ketekunan dalam Beribadah
Dalam pelaksanaannya, perbuatan sa’i membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Sa’i dapat menjadi media untuk melatih kesabaran dalam ibadah dan meningkatkan ketekunan dalam beribadah. Hal ini dapat bergejolak pada keseharian seseorang, memberikan pelatihan untuk menghadapi situasi yang sulit dan mengembangkan karakter yang kuat.
Menguatkan Persaudaraan Umat Muslim
Kegiatan sa’i juga dapat berdampak positif terhadap persaudaraan umat Muslim. Pada masa pelaksanaan haji, banyak jemaah yang berbondong-bondong melaksanakan sa’i, yang pada prinsipnya sama-sama ingin membina keimanan dan meraih keberkahan. Saat sa’i, jemaah dapat berinteraksi dan berkomunikasi, menimbulkan rasa kebersamaan dan persaudaraan.
Merangsang Rasa Syukur
Acara sa’i memperlihatkan betapa besar Allah SWT mencintai dan merahmati hamba-Nya. Air Zamzam yang dicari dalam sa’i diartikan sebagai anugerah bagi manusia dari Tuhan Yang Mahaesa. Sa’i dapat menggugah rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang salah satunya adalah air zam-zam.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sa’i merupakan rukun penting dalam ibadah haji dan umroh. Sa’i memiliki banyak hikmah antara lain mengingat kehidupan Nabi Ibrahim, mendorong ketekunan dalam beribadah, menguatkan persaudaraan umat Muslim, dan merangsang rasa syukur kepada Allah SWT. Sebagai umat Muslim, kita diharapkan dapat mengambil hikmah dari pelaksanaan sa’i serta aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.