Skip to content
Home ยป Pengertian Zakat Penghasilan dan Yang Berhak Menerimanya

Pengertian Zakat Penghasilan dan Yang Berhak Menerimanya

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan kepada umat Muslim yang mampu untuk menunaikannya. Zakat mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama dan memberikan sebagian dari harta yang kita miliki kepada yang membutuhkan. Salah satu jenis zakat yang diwajibkan adalah zakat penghasilan atau yang lebih dikenal dengan sebutan zakat profesi.

Zakat penghasilan merupakan zakat yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh dari usaha, gaji, atau profesi lainnya. Zakat ini wajib dikeluarkan setiap tahun sebesar 2,5% dari penghasilan kotor yang diterima. Berbeda dengan zakat fitrah yang harus dikeluarkan pada saat Idul Fitri, zakat penghasilan dapat dikeluarkan kapan saja selama setahun setelah diperolehnya penghasilan.

Namun, siapa saja yang berhak menerima zakat penghasilan ini?

Yang Berhak Menerima Zakat Penghasilan

Dalam Islam, terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat. Golongan-golongan tersebut dijelaskan dalam Alquran surat At-Taubah ayat 60:

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Oleh karena itu, berdasarkan ayat tersebut, yang berhak menerima zakat penghasilan adalah sebagai berikut:

  1. Orang Fakir
    Orang fakir adalah orang yang sangat miskin dan tidak memiliki penghasilan atau harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Mereka termasuk dalam golongan yang berhak menerima zakat penghasilan.

  2. Orang Miskin
    Orang miskin adalah orang yang memiliki penghasilan dan harta, namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Mereka juga berhak menerima zakat penghasilan.

  3. Pengurus Zakat
    Pengurus zakat atau amil zakat adalah orang yang ditunjuk untuk menyalurkan zakat kepada penerima zakat. Mereka juga berhak menerima zakat penghasilan sebagai gaji atau imbalan atas pekerjaannya.

  4. Muallaf
    Muallaf adalah orang yang baru memeluk agama Islam atau orang yang ragu-ragu dalam memeluk agama Islam. Mereka berhak menerima zakat penghasilan sebagai sarana untuk menarik hati mereka menjadi lebih dekat dengan agama Islam.

  5. Memerdekakan Budak
    Zakat penghasilan juga dapat digunakan untuk memerdekakan budak yang masih berada dalam perbudakan.

  6. Orang yang Berhutang
    Orang yang memiliki hutang dan kesulitan untuk melunasi hutangnya juga berhak menerima zakat penghasilan.

  7. Fisabilillah
    Fisabilillah dapat diartikan sebagai perjuangan di jalan Allah. Orang yang berjuang dan membela agama Islam juga berhak menerima zakat penghasilan sebagai bentuk dukungan dan semangat untuk terus berjuang.

  8. Orang yang Sedang Dalam Perjalanan
    Orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal serta kebutuhan juga termasuk dalam golongan yang berhak menerima zakat penghasilan.

BACA JUGA:   Apa itu Filantropi di Hukum Zakat?

Kesimpulan

Zakat penghasilan merupakan zakat yang wajib dikeluarkan setiap tahun sebesar 2,5% dari penghasilan kotor yang diterima. Golongan yang berhak menerima zakat penghasilan dijelaskan dalam Alquran surat At-Taubah ayat 60 yaitu orang fakir, orang miskin, pengurus zakat, muallaf, memerdekakan budak, orang yang berhutang, fisabilillah, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Sebagai umat Muslim yang baik, kita harus menunaikan kewajiban zakat penghasilan dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu, sehingga dapat membantu golongan yang membutuhkan dan menumbuhkan rasa empati serta solidaritas dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.