Seperti yang kita tahu, ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial setidaknya satu kali seumur hidupnya. Pelaksanaan ibadah haji sangat berkaitan erat dengan surat-surat tertentu yang wajib dipelajari dan dihafalkan oleh jamaah haji sebelum keberangkatannya ke tanah suci.
Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap perintah ibadah haji dalam surat agar jamaah haji dapat memahami dan melaksanakannya dengan benar.
Surat-Surat yang Wajib Dipelajari
Ada beberapa surat yang wajib dipelajari oleh setiap jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci, yaitu:
-
Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah merupakan surat yang paling penting dalam ibadah shalat dan ibadah-ibadah lainnya. Surat ini juga wajib dibaca dalam setiap rakaat shalat wajib, termasuk shalat wajib haji. -
Surat Al-Baqarah
Surat Al-Baqarah merupakan surat yang terpanjang dalam Al-Quran dan merupakan salah satu surat yang sangat penting dalam ibadah haji. Surat ini wajib dibaca saat melakukan tawaf, sa’i, dan pada hari arafah. -
Surat Ali-Imran Ayat 190-194
Surat Ali-Imran ayat 190-194 mengandung tata cara berhaji dan diwajibkan dibaca oleh jamaah haji saat berada di Arafah. -
Surat Al-Ma’idah ayat 1-3
Surat Al-Ma’idah ayat 1-3 mengatur tentang jenis-jenis hewan yang boleh dibunuh dan dimakan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh jamaah haji, terutama saat melakukan kurban. -
Surat Al-Hajj
Surat Al-Hajj secara eksplisit menyebutkan larangan-larangan yang harus dihindari oleh jamaah haji, seperti berburu hewan dan memotong pohon di sekitar Masjidil Haram.
Perintah Ibadah Haji dalam Surat
Selain surat-surat yang wajib dipelajari, ada juga beberapa perintah ibadah haji yang harus diperhatikan oleh setiap jamaah haji, yaitu:
-
Ihram
Ihram adalah suatu keadaan dimana seseorang mengenakan dua helai kain putih yang sederhana dan memasangkan ikat pinggang di sekitar pinggangnya sebagai tanda memasuki ihram. Ihram diwajibkan pada saat akan melakukan ibadah haji dan umrah. -
Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali mengikuti arah matahari dengan mengeluarkan serangkaian doa. Tawaf diwajibkan dilakukan oleh jamaah haji sebelum memulai ibadah haji. -
Sa’i
Ka’bah dan Bukit Shafa dan Marwah dihubungkan dengan coridor bernama mataf. Sa’i berarti “berlari-lari kecil” antara bukit Shafa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i diwajibkan setelah selesai melakukan tawaf. -
Wukuf di Arafah
Arafah dipercaya sebagai tempat yang sangat istimewa oleh umat Islam sebagai tempat terakhir yang didatangi Nabi Adam dan Hawa di dunia. Wukuf di Arafah dilakukan di padang Arafah dan merupakan salah satu rukun haji yang paling utama. -
Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah haji berkumpul di tempat yang telah ditentukan dan menginap di sana semalaman untuk menunaikan ibadah shalat. -
Mina
Mina merupakan tempat bagi jamaah haji untuk menjalankan ibadah melontar jumrah. Setelah melakukan pelontaran dan sembelihan terhadap hewan kurban yang telah disyaratkan selesai, jamaah haji dapat melepas ihram.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perintah ibadah haji dalam surat sangat penting untuk dipelajari dan diperhatikan oleh jamaah haji. Hal ini bertujuan agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Selain itu, dengan memahami perintah ibadah haji dalam surat, dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan seseorang dalam menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, mari belajar dan mempelajari perintah ibadah haji dalam surat dengan sungguh-sungguh agar ibadah haji kita menjadi lebih hikmat dan berkah.