Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai perintah ibadah haji yang dimulai sejak tahun keberapa hijriyah. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh umat muslim yang mampu dan memiliki kesempatan untuk melakukannya. Ibadah haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, yaitu bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.
Sejarah Perintah Ibadah Haji
Perintah ibadah haji pertama kali diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS. Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim AS mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk membawa keluarganya dalam perjalanan yang panjang ke Makkah. Di dalam perjalanannya, Nabi Ibrahim AS mendapatkan wahyu yang mengajarkan cara-cara beribadah yang bermanfaat bagi umat manusia. Dari sinilah, awal mula ibadah haji dimulai.
Saat itu, Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya melakukan ibadah dengan cara yang sederhana, seperti Tawaf di sekitar Ka’bah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Seiring berjalannya waktu, ibadah haji semakin berkembang dan diatur lebih rinci sesuai dengan perintah Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Perintah Ibadah Haji dalam Al-Qur’an
Allah SWT telah menetapkan beberapa perintah dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan ibadah haji. Salah satu ayat yang menjadi tuntunan bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah haji adalah sebagai berikut:
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah." (QS. Al-Baqarah: 196)
Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah haji harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan ketulusan hati sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan Ibadah Haji
Tahun pertama ibadah haji dilakukan sejak pada tahun ke-9 Hijriyah, waktu Nabi Muhammad SAW menetapkan haji wajib bagi umat Muslim. Sejak saat itu, ibadah haji diwajibkan untuk dilakukan setahun sekali pada bulan Dzulhijjah. Waktu pelaksanaan ibadah haji pun sangat terbatas, yaitu dari tanggal 8 sampai dengan 12 Dzulhijjah.
Tahapan Pelaksanaan Ibadah Haji
Pelaksanaan ibadah haji sendiri terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan benar dan penuh kesadaran. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
Ihram
Tahap pertama dalam ibadah haji adalah ihram. Ihram adalah perbuatan memasuki keadaan suci dengan mengucapkan niat untuk melaksanakan ibadah haji dan memakai pakaian ihram. Pada tahap ini, jamaah haji harus menjaga perilaku dan tingkah laku agar tidak melanggar ketentuan ihram.
Tawaf
Tawaf adalah tahap kedua dalam ibadah haji, yaitu berkeliling di sekitar Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan membaca doa-doa tertentu. Dalam pelaksanaannya, jamaah haji harus memperhatikan arah Ka’bah dan berjalan searah jarum jam sebanyak tujuh kali.
Sa’i
Tahap ketiga dalam ibadah haji adalah sa’i, yaitu berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i adalah simbol perjalanan Hajar dalam mencari air bagi Ismail putranya.
Wukuf di Arafah
Tahap keempat dalam ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Pada tahap ini, jamaah haji melakukan iktikaf di gunung Arafah dan memperbanyak doa serta dzikir.
Mabit di Muzdalifah
Tahap kelima dalam ibadah haji adalah mabit di Muzdalifah. Jamaah haji memperbanyak dzikir di Muzdalifah setelah menunaikan shalat Maghrib dan Isya jama’ taqdim.
Mena
Tahap keenam dalam ibadah haji adalah melempar jumrah. Pada tahap ini, jamaah haji melempar tujuh kerikil ke arah setan di tiga dinding besar yang disebut jumrah.
Tasyrik
Tahap terakhir dalam ibadah haji adalah tasyrik, yaitu memperbanyak dzikir dan doa selama tiga hari setelah menunaikan ibadah haji.
Kesimpulan
Perintah ibadah haji dimulai sejak tahun ke-9 Hijriyah dan harus dijalankan oleh seluruh umat muslim yang mampu fisik dan materi. Ibadah haji merupakan bentuk pengabdian dan pengorbanan atas ridha Allah SWT. Pelaksanaan ibadah haji terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan baik dan benar. Mudah-mudahan artikel ini dapat menambah pengetahuan kita tentang perintah ibadah haji dan semakin menguatkan keyakinan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.