Haji adalah salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Ibada ini dilakukan pada bulan Dzulhijjah setiap tahunnya di Tanah Suci Mekkah. Bagi umat muslim yang akan melaksanakan ibadah haji, penting untuk mengetahui seluk beluk prosedur ibadah haji agar dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan sesuai dan benar. Berikut adalah prosedur ibadah haji yang perlu diketahui.
Ibadah Umroh
Sebelum melaksanakan ibadah haji, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan ibadah umrah. Ibadah umrah merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang dapat dilakukan kapan saja di luar waktu haji. Ibadah umroh dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah melaksanakan ibadah haji.
Memperoleh Visa Haji
Prosedur awal untuk melakukan ibadah haji adalah memperoleh visa haji. Visa haji ini diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada jamaah haji yang telah terdaftar secara resmi, dan biasanya harus melalui Kantor Kementerian Agama setempat. Visa haji ini berisi data pribadi jamaah haji dan mengatur tanggal, waktu, serta kegiatan dalam rangka pelaksanaan haji.
Kedatangan ke Tanah Suci
Setelah mendapatkan visa haji, selanjutnya jamaah haji akan melakukan perjalanan ke Tanah Suci Mekkah. Dalam perjalanan tersebut, jamaah haji disarankan untuk membaca talbiyah yang merupakan dzikir khusus dalam rangka beribadah haji. Talbiyah ini diucapkan sejak berangkat dari rumah hingga sampai ke Tanah Suci.
Memasuki Masjidil Haram
Setelah tiba di Tanah Suci Mekkah, selanjutnya jamaah haji akan memasuki Masjidil Haram. Di dalam Masjidil Haram, jamaah haji akan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan posisi berjalan searah jarum jam sambil membaca doa tertentu. Selain itu, jamaah juga akan shalat di Masjidil Haram.
Mabit di Mina
Setelah selesai melaksanakan shalat di Masjidil Haram, jamaah haji akan melakukan mabit (berhenti) di Mina selama satu malam. Di Mina, jamaah haji akan mengikuti rangkaian ibadah haji lainnya seperti melontar jumrah, yaitu melempar jumrah Aqabah, Jumrah Wustha, dan Jumrah Ula.
Wukuf di Arafah
Setelah melewati Mina, jamaah haji akan melakukan wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Di Arafah, jamaah haji akan berdoa dan membaca dzikir untuk memohon ampunan dan ridha Allah SWT.
Tawaf Ifadah
Setelah selesai wukuf di Arafah, selanjutnya jamaah haji akan melakukan Tawaf Ifadah. Tawaf Ifadah ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan posisi berjalan searah jarum jam. Hal ini dilakukan pada hari ke-10 Dzulhijjah.
Mabit di Muzdalifah
Setelah selesai Tawaf Ifadah, jamaah haji akan melakukan mabit di Muzdalifah. Di Muzdalifah, jamaah haji akan bermalam dan melaksanakan shalat Isya dan Shubuh berjamaah.
Melontar Jumrah
Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah haji akan kembali ke Mina untuk melontar jumrah. Melontar jumrah ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut dengan melempar jumrah Aqabah, Jumrah Wustha, dan Jumrah Ula.
Tahallul
Setelah selesai melontar jumrah, selanjutnya jamaah haji akan melaksanakan tahallul atau mencukur rambut atau memotong sedikit rambut di kepala. Dengan tahallul, maka ibadah haji telah selesai dan jamaah haji boleh kembali ke negara masing-masing.
Demikian adalah prosedur ibadah haji yang perlu diketahui oleh setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji. Dengan mengetahui seluk beluk ibadah haji, dapat diharapkan jamaah haji dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semoga ibadah haji yang dilaksanakan dapat diterima oleh Allah SWT. Amin.