Skip to content
Home » Rangkaian Penutup Ibadah Haji

Rangkaian Penutup Ibadah Haji

Rangkaian Penutup Ibadah Haji

Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu dan sanggup untuk melakukannya. Karena sifatnya yang wajib dan hanya dilaksanakan sekali seumur hidup, maka ibadah haji menjadi sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Namun, ibadah haji bukanlah suatu yang mudah. Pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan yang matang dan cermat. Selain itu, pelaksanaan ibadah haji juga memerlukan disiplin yang tinggi, ketaatan terhadap peraturan, dan kerukunan dengan sesama jamaah.

Setelah melaksanakan semua rukun haji yang wajib, maka dilanjutkan dengan rangkaian penutup ibadah haji. Apa saja rangkaian penutup ibadah haji? Mari simak penjelasan berikut.

Tawaf Wada

Tawaf wada adalah tawaf terakhir yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah. Jadi, setelah tawaf wada selesai dilaksanakan, maka jemaah sudah tidak boleh melakukan tawaf lagi kecuali jika ia datang kembali untuk melaksanakan ibadah haji pada kesempatan berikutnya.

Tawaf wada dilakukan di Ka’bah dengan tujuan untuk berpamitan kepada Allah dan Ka’bah. Tawaf wada juga berfungsi sebagai bentuk permohonan maaf kepada Allah atas segala kekurangan dan kesalahan selama melaksanakan ibadah haji.

Tawaf wada dilakukan dengan cara yang sama dengan tawaf-tawaf sebelumnya, yaitu tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah.

Sa’i Wada

Setelah tawaf wada selesai, maka dilanjutkan dengan sa’i wada. Sa’i wada adalah sa’i terakhir yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekah.

Sama seperti tawaf wada, sa’i wada dilakukan sebagai bentuk pamitan dan permohonan maaf kepada Allah. Sa’i wada dilakukan dengan cara yang sama dengan sa’i-sa’i sebelumnya, yaitu tujuh kali bolak-balik antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah.

BACA JUGA:   Kewajiban Melaksanakan Ibadah Haji Mulai Disyariatkan Pada Tahun Berapa?

Mabit di Mina

Setelah tawaf wada dan sa’i wada selesai dilaksanakan, maka jemaah harus tinggal di Mina selama tiga malam. Mabit di Mina adalah rangkaian penutup ibadah haji yang sangat penting, karena pada saat ini jemaah melakukan banyak kegiatan untuk menyempurnakan ibadah hajinya.

Di antara kegiatan yang dilakukan selama mabit di Mina adalah:

  • Mabit di tenda-tenda di Mina.
  • Melakukan ibadah stoning di Jamrah Aqabah, yaitu melempar jumrah (batu-batuan kecil) sebanyak tujuh kali sebagai simbol melawan setan dan menolak godaan jahat di kehidupan sehari-hari.
  • Membaca takbir sebanyak-banyaknya sebagai bentuk pengingatan atas keagungan Allah SWT.
  • Mendoakan keluarga, saudara-saudara, dan seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Kembali ke Tanah Air

Setelah mabit di Mina usai, maka jemaah bisa langsung kembali ke tanah air masing-masing. Namun sebelumnya, jemaah harus melaksanakan beberapa tugas untuk menyempurnakan kegiatan ibadah haji yang telah dilakukan, yaitu:

  • Melaksanakan tawaf wada sebelum meninggalkan Mekah.
  • Meninggalkan Mekah dan Haram dengan hati yang bersih dan penuh kedamaian.

Kesimpulan

Demikianlah rangkaian penutup ibadah haji yang harus dilaksanakan oleh setiap jemaah setelah melaksanakan semua rukun haji yang wajib. Semua kegiatan penutup ibadah haji ini harus dilaksanakan dengan penuh kesabaran, kerja sama, dan taqwa kepada Allah SWT.

Melakukan ibadah haji bukan hanya sekadar menunaikan kewajiban saja, namun juga membawa banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Semakin beribadah, semakin dekat dengan Allah, dan semakin dekat dengan kedamaian dalam hati.

Mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita sesuai dengan ajaran Islam, sehingga kita bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.