Skip to content
Home ยป Rukun dan Syarat Ibadah Haji dan Umroh

Rukun dan Syarat Ibadah Haji dan Umroh

Rukun dan Syarat Ibadah Haji dan Umroh

Ibadah haji dan umroh adalah salah satu amalan yang sangat mulia bagi umat Islam. Para jamaah yang melakukan ibadah ini akan mendapatkan banyak pahala dan mendapat pengampunan dari Allah SWT. Namun, untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh ada beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi.

Rukun Ibadah Haji

Rukun ibadah haji adalah bagian yang tidak boleh ditinggalkan oleh jamaah saat melaksanakan ibadah haji. Berikut adalah rukun ibadah haji:

  1. Ihram
    Ihram adalah niat suci yang dilakukan oleh jamaah sebelum memasuki kota suci Makkah dan Madinah. Jamaah mengganti pakaiannya dengan dua lembar kain putih dan menahan diri dari melakukan tindakan yang dilarang selama memakai ihram.

  2. Wukuf di Arafah
    Wukuf di Arafah dilakukan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Jamaah harus berada di Arafah dari tengah hari sampai matahari terbenam.

  3. Tawaf Ifadah
    Setelah wukuf di Arafah, jamaah melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk melakukan tawaf Ifadah di Ka’bah.

  4. Sa’i
    Setelah tawaf Ifadah, jamaah melakukan Sa’i yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

  5. Mabit di Mina
    Setelah tawaf Ifadah dan Sa’i, jamaah melakukan mabit di Mina pada tiga hari kesembilan, kesepuluh, dan kesebelas bulan Dzulhijjah.

Syarat Ibadah Haji

Selain rukun, ada juga syarat yang harus dipenuhi oleh jamaah agar dapat melaksanakan ibadah haji. Berikut adalah syarat ibadah haji:

  1. Islam
    Jamaah harus beragama Islam dan mampu melakukan rukun Islam seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.

  2. Baligh
    Jamaah harus sudah baligh atau dewasa dan memiliki akal sehat.

  3. Merdeka
    Jamaah harus merdeka baik dari ikatan perbudakan maupun tahanan.

  4. Sehat jasmani dan rohani
    Jamaah harus sehat jasmani dan rohani agar mampu melaksanakan ibadah haji dengan baik.

  5. Mampu secara finansial
    Jamaah harus mampu secara finansial untuk melaksanakan ibadah haji dan dapat meninggalkan keluarganya dengan cukup.

BACA JUGA:   Menggantikan Ibadah Haji Bukan Anggota Keluarga Mahasiswa di Mekah