Haji Giron adalah salah satu jenis ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam yang berasal dari Indonesia. Ibadah haji Giron memiliki beberapa perbedaan dengan ibadah haji lainnya. Perbedaan ini berada pada saat pelaksanaan tawaf dan wukuf. Selain itu, ibadah haji Giron juga memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon jamaah haji. Berikut ini adalah runtutan ibadah haji Giron yang harus dipahami dengan baik oleh calon jamaah haji.
Persyaratan Ibadah Haji Giron
Calon jamaah haji yang ingin melakukan ibadah haji Giron harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan ini meliputi:
1. Syarat Islam
Calon jamaah haji harus mengikuti agama Islam dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap ajaran agama Islam.
2. Syarat Kesehatan
Calon jamaah haji harus memiliki kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit yang dapat membahayakan dirinya dan jamaah haji lainnya.
3. Syarat Haji Mabrur
Calon jamaah haji harus memiliki niat yang ikhlas untuk melakukan ibadah haji dan berusaha untuk melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya. Ibadah haji yang dilaksanakan dengan niat yang baik dan ikhlas akan menghasilkan haji mabrur.
4. Syarat Izin
Calon jamaah haji harus memiliki izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan ibadah haji dan harus mendapatkan visa dari pemerintah Arab Saudi.
Runtutan Ibadah Haji Giron
1. Tawaf
Setelah tiba di Masjidil Haram, jamaah haji Giron akan melakukan Tawaf. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan dengan jarum jam. Jamaah haji Giron melaksanakan Tawaf di antara shaf-shaf haji lainnya. Tawaf diawali di sudut Ka’bah yang terletak di sebelah kiri Hajar Aswad. Setelah Tawaf, jamaah haji Giron melaksanakan shalat sunat di Maqam Ibrahim.
2. Sai
Sai adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sai dilakukan untuk mengenang perjuangan Hajar Aswad yang mencari air untuk putranya Ismail yang masih bayi.
3. Wukuf di Arafah
Setelah melaksanakan Sai, jamaah haji Giron menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf di sana. Wukuf di Arafah adalah momen yang paling krusial dalam ibadah haji. Jamaah haji Giron wajib memenuhi waktu wukuf di Arafah mulai dari siang hingga matahari terbenam. Waktu wukuf di Arafah adalah waktu yang sangat berharga, karena pada waktu ini doa-doa yang diucapkan oleh jamaah haji akan terkabul.
4. Mabit di Muzdalifah
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaah haji Giron bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit di sana. Mabit di Muzdalifah adalah istirahat sejenak yang dilakukan oleh jamaah haji sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Mina.
5. Mina
Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah haji Giron menuju Mina untuk melaksanakan pelbagai dalam rangka memperingati hari raya Idul Adha.
6. Tawaf Wada
Tawaf Wada adalah tawaf terakhir sebelum pulang ke Indonesia. Jamaah haji Giron melaksanakan Tawaf Wada sesaat sebelum meninggalkan Tanah Suci.
Kesimpulan
Ibadah haji Giron memiliki runtutan ibadah yang berbeda dengan ibadah haji lainnya. Jamaah haji Giron harus memenuhi persyaratan dan memahami runtutan ibadah haji Giron dengan baik. Dengan begitu, ibadah haji Giron akan terlaksana dengan lancar dan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat.