Salah Satu Kegiatan dalam Ibadah Haji

Salah satu kegiatan dalam ibadah haji adalah melontar jumrah. Aktivitas ini dilakukan di Mina, sebuah wilayah di dekat Mekkah. Melontar jumrah adalah salah satu ritus terpenting dalam ibadah haji dan merupakan salah satu syarat wajibnya haji.

Melontar jumrah biasanya dilakukan pada hari kedua Idul Adha. Kegiatan ini dimulai setelah shalat Zuhr dan berlangsung hingga matahari terbenam. Jumrah sendiri adalah tiga patung setan yang berada di Mina. Patung-patung ini dianggap oleh umat Islam sebagai perwujudan Iblis yang menggoda Nabi Ibrahim untuk tidak mengorbankan putranya, Ismail.

Setelah selesai melaksanakan shalat, jamaah haji akan memasuki tempat lontar dengan membawa batu-batu kecil. Batu-batu ini dikenal dengan istilah jamrah. Jamaah haji kemudian akan melemparkan jamrah pada patung setan yang pertama, yang disebut jumrah Aqabah.

Setelah melemparkan jamrah pada jumrah Aqabah, jamaah haji akan berjalan menuju patung setan yang kedua, yang dikenal sebagai jumrah Wustha. Di sini, jamaah haji juga akan melemparkan jamrah.

Langkah terakhir adalah menuju patung setan yang ketiga, yang disebut jumrah Ula. Sama seperti sebelumnya, jamaah haji akan melemparkan jamrah pada patung ini. Setelah selesai melemparkan jamrah, jamaah haji akan kembali ke tempat tinggal mereka.

Melontar jumrah memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam. Ini adalah simbol perlawanan terhadap Iblis dan kepatuhan pada perintah Allah. Melontar jumrah juga merupakan pengingat bagi umat Islam tentang kewajiban menghabiskan masa hidup mereka di dunia dengan melakukan kebaikan dan menghindari godaan iblis.

Dalam melontar jumrah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh jamaah haji. Pertama, jamaah haji harus memastikan bahwa mereka melemparkan jamrah dengan benar dan tidak membahayakan orang lain di sekitarnya. Kedua, jamaah haji harus selalu menjaga kesabaran dan tidak bersikap negatif pada siapa pun.