Zakat mal merupakan kewajiban bagi setiap umat Muslim yang telah mencapai batas tertentu. Zakat mal dan zakat fitrah mempunyai perbedaan dalam hukum dan ketentuannya. Zakat fitrah ditujukan untuk membayar kebutuhan makanan dan lain-lain pada saat menjelang Idul Fitri, melainkan zakat mal baik yang disalurkan dalam bentuk biaya pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, maupun yang lainnya. Namun, siapa saja yang berhak menerima zakat mal?
Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat Mal?
Mustahiq
Mustahiq merupakan orang yang berhak menerima zakat mal. Mustahiq dapat ditentukan oleh seorang muslim secara akal sehat. Beberapa bentuk orang yang dikategorikan sebagai mustahiq adalah fakir miskin, anak yatim, orang tak mampu, janda, dan lain-lain. Mereka yang membutuhkan dana untuk keperluan hidup mereka sehari-hari adalah sasaran dari zakat mal yang Anda berikan. Namun, Anda harus memberikan zakat mal yang sesuai dengan porsinya serta keperluan mustahiq.
Lembaga Sosial
Anda dapat mendonasikan zakat mal kepada lembaga sosial, seperti yayasan, lembaga amal, atau panti asuhan. Lembaga sosial tersebut juga mendapatkan hak untuk menerima zakat mal. Mereka mendistribusikan zakat mal yang diterima kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan mendonasikan zakat mal pada lembaga sosial, Anda juga turut membantu lembaga tersebut untuk terus berjalan dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Fakir Miskin
Fakir miskin adalah orang yang tidak memiliki harta atau kekayaan dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya maupun keluarganya. Mereka termasuk dalam kategori mustahiq. Anda dapat memberikan zakat mal pada mereka dengan cara memberikan makanan, uang tunai, atau barang keperluan lainnya. Dalam memberikan zakat mal ini, Anda diharapkan untuk mempertimbangkan porsi yang tepat agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Anak Yatim
Anak yatim merupakan anak yang ditinggal mati oleh salah satu atau kedua orang tuanya. Anak yatim memiliki hak untuk menerima zakat mal karena keuangan keluarga mereka seringkali terganggu setelah kehilangan orang tua. Dalam memberikan zakat mal pada anak yatim, Anda dapat memperhatikan kebutuhan mereka seperti biaya pendidikan, makanan, sandang, pangan, jaminan kesehatan, dan lain-lain.
Orang Tua
Orang tua yang belum mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya juga dapat menerima zakat mal. Ini terjadi ketika orang tua menjadi tak mampu membiayai kebutuhan keluarga akibat faktor usia lanjut, sakit, atau faktor ekonomi lainnya. Anda dapat menyalurkan zakat Anda pada orang tua yang membutuhkan agar mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hamba Sahaya
Hamba sahaya adalah orang yang di bawah kepemilikan orang lain karena mereka tidak lagi memiliki kebebasan yang sama seperti orang lain. Dalam hal ini, hamba sahaya dapat menerima zakat mal untuk membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam memberikan zakat mal kepada mereka, Anda harus memastikan untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Kesimpulan
"Siapa saja yang berhak menerima zakat mal?" pertanyaan ini dapat dijawab melalui berbagai cara di atas. Anda telah mengetahui bahwa mustahiq, lembaga sosial, fakir miskin, anak yatim, orang tua dan hamba sahaya adalah penerima zakat mal yang sah. Namun, Anda harus memperhatikan porsi dan keperluan dari zakat yang Anda berikan agar tepat sasaran serta membantu mereka dalam mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik. Semoga artikel ini dapat membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang zakat mal dan siapa saja yang berhak menerimanya.