Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap umat Muslim yang mempunyai harta yang mencapai nisab dan haul. Zakat sendiri memiliki banyak manfaat bagi umat Muslim, tidak hanya untuk menolong para mustahik, tetapi juga untuk membersihkan harta dari sifat kikir dan membuat hati menjadi lebih bersih.
Namun, pertanyaannya adalah, siapa yang bertanggung jawab dalam pengelolaan zakat ini? Jawaban yang singkat adalah setiap umat Muslim yang memiliki harta yang mencukupi untuk membayar zakat harus bertanggung jawab dalam mengeluarkan zakat tersebut. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan zakat agar tidak salah sasaran.
Pengelolaan Zakat oleh Individu
Individu atau muzakki merupakan orang yang memberikan zakat. Oleh karena itu, individu bertanggung jawab dalam mengeluarkan zakat yang sudah due. Individu juga harus mengetahui siapa yang berhak menerima zakat, seperti asnaf, mereka yang berada dalam kesulitan ekonomi, seperti manula, yatim piatu, fakir miskin, dan lain sebagainya.
Selain itu, individu juga harus memastikan bahwa zakat yang diberikan benar-benar sampai kepada yang berhak menerimanya. Oleh karena itu, pilihlah amil yang tepercaya sebagai perantara dalam menyalurkan zakat tersebut. Amil harus profesional dan memiliki rekam jejak yang baik dalam menyalurkan zakat.
Pengelolaan Zakat oleh Lembaga Zakat
Selain individu, ada lembaga zakat yang bertanggung jawab dalam pengelolaan zakat. Lembaga zakat ini berfungsi sebagai perantara dari muzakki ke mustahik. Lembaga zakat ini juga bertanggung jawab dalam memastikan bahwa zakat yang dikumpulkan benar-benar sampai pada yang berhak menerima.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan zakat oleh lembaga zakat adalah melakukan akuntabilitas atau transparansi dalam pengumpulan dan penyaluran zakat. Lembaga zakat harus mempunyai sistem atau prosedur yang benar-benar transparan agar muzakki atau donatur bisa mengetahui dengan pasti zakat yang mereka berikan sudah sampai kepada yang berhak menerimanya.
Penutup
Zakat adalah kewajiban bagi setiap umat Muslim yang sudah memenuhi syarat nisab dan haul. Oleh karena itu, individu atau muzakki dan lembaga zakat harus bertanggung jawab dalam pengelolaan zakat tersebut. Muzakki harus memperhatikan dengan cermat siapa yang berhak menerima zakat, sedangkan lembaga zakat harus memastikan bahwa seluruh proses pengelolaan zakat dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Dengan begitu, zakat yang diberikan akan sampai ke tangan yang benar-benar membutuhkan.