Skip to content
Home » Syarat & Tata Cara Perintah Ibadah Haji

Syarat & Tata Cara Perintah Ibadah Haji

Pendahuluan

Salah satu bagian penting dalam ibadah Islam adalah menunaikan haji. Kegiatan ini dilakukan oleh jutaan umat Muslim setiap tahunnya. Haji sendiri merupakan ibadah wajib untuk setiap orang Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Haji dilakukan di kota suci Makkah dan hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Namun, sebelum melakukan ibadah haji, ada beberapa perintah ibadah haji yang harus dipenuhi. Artikel ini akan membahas secara detail tentang syarat dan tata cara perintah ibadah haji.

Syarat Perintah Ibadah Haji

Sebelum melakukan ibadah haji, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa syarat perintah ibadah haji:

1. Beragama Islam

Ibadah haji hanya bisa dilakukan oleh umat Muslim. Hal ini berdasarkan pada sumber hukum bagi umat Muslim yang ada dalam Kitab Allah dan Sunnah Rasul.

2. Sudah Baligh

Seseorang yang belum memasuki usia baligh belum bisa melaksanakan ibadah haji.

3. Sehat Jasmani dan Rohani

Ibadah haji membutuhkan fisik yang sehat. Tidak hanya itu, kesiapan jasmani harus disertai dengan kekuatan rohani agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan benar.

4. Mampu Secara Finansial

Ibadah haji membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karenanya, seseorang harus sudah mampu secara finansial untuk melaksanakan ibadah ini.

BACA JUGA:   Doa Haji Mabrur Sa'yan Maskuro Lantabur: Rahasia Keberkahan dalam Berhaji

5. Memiliki Wali (Bagi yang Belum Pernah Menikah)

Wali merupakan orang yang bertanggung jawab atas seseorang yang belum menikah. Kehadirannya dibutuhkan untuk memfasilitasi seseorang yang belum menikah dalam melaksanakan ibadah haji.

6. Tidak dalam Kondisi Haid atau Nifas

Seseorang yang sedang dalam kondisi haid atau nifas tidak diperkenankan untuk melaksanakan ibadah haji.

Cara Perintah Ibadah Haji

Setelah memenuhi syarat-syarat di atas, ada beberapa tata cara perintah ibadah haji yang harus dipahami. Berikut adalah tahapan-tahapan perintah ibadah haji:

1. Ihram

Ihram adalah tindakan dimana seseorang yang hendak melaksanakan ibadah haji memakai pakaian ihram. Pakaian ini terdiri dari dua helai kain putih tanpa jahitan dan tidak boleh menutupi kepala.

2. Tawaf

Tawaf adalah masa mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali denngan arah searah jarum jam.

3. Sa’i

Setelah melakukan tawaf, berikutnya adalah melakukan sa’i. Sa’i adalah tindakan berlari-lari kecil mengikuti jejak Hajar Aswad.

4. Wuquf di Arafah

Wuquf di Arafah adalah masa dimana jamaah yang telah memakai pakaian ihram memperbanyak berzikir dan melaksanakan do’a sambil berdiri di Padang Arafah.

5. Mabit di Muzdalifah

Setelah wuquf di Arafah, jamaah menuju Muzdalifah. Di sini dia mabit dan melaksanakan shalat Maghrib dan Isya jama’ taqdim.

6. Mina

Jama’ah harus ke Mina setelah meninggalkan Muzdalifah dan melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Zhulhijjah.

7. Tertib Larpangan Jumrah

Tertib larpangan jumrah sangat penting dan menjadi proses bagi jama’ah yang ingin melempar Jumrah, terutama dalam mencegah kemacetan atau bahkan tragedi saat bertolak ke makkah.

8. Tawaf Wada’

Tawaf Wada adalah tawaf terakhir yang dilakukan sebelum kembali ke tanah air.

BACA JUGA:   Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Hadiah Yang Dibawa Oleh Orang Yang Pulang Haji Untuk Keluarganya

Kesimpulan

Kegiatan perintah ibadah haji memanglah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan umat Muslim. Oleh karena itu, penting bagi para calon jama’ah haji untuk mengetahui dengan baik syarat-syarat serta tata cara perintah ibadah hajinya dengan baik. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda sebagai umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji.