Bismillahirrahmanirrahim, semua puji bagi Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai tata cara urutan pelaksanaan ibadah haji.
Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan Zulhijjah, tepatnya pada tanggal 8 hingga 13 Zulhijjah. Selama pelaksanaan ibadah haji, terdapat beberapa upacara yang harus dilaksanakan sesuai dengan tata cara urutan yang telah ditentukan.
Tahap Persiapan
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, seorang calon jamaah haji harus melakukan persiapan yang matang. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan sesuai dengan tata cara urutan yang telah ditentukan. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
Mempersiapkan Dana
Pelaksanaan ibadah haji membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Seorang calon jamaah disarankan untuk mempersiapkan dana dengan matang agar tidak menimbulkan kesulitan selama pelaksanaan ibadah tersebut.
Membeli Peralatan Haji
Seorang calon jamaah haji harus membeli peralatan haji, seperti minuman zam-zam, pakaian ihram, serta perlengkapan shalat. Peralatan haji harus dibeli dengan matang agar sesuai dengan tata cara urutan pelaksanaan ibadah haji.
Pemeriksaan Kesehatan
Seorang calon jamaah haji harus menjalani pemeriksaan kesehatan agar tidak terjadi masalah selama pelaksanaan ibadah. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga diperlukan untuk memenuhi persyaratan agar diizinkan untuk berangkat haji.
Tahap Pelaksanaan
Setelah calon jamaah haji memenuhi syarat dan melakukan persiapan yang matang, selanjutnya adalah pelaksanaan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan ibadah haji dibagi menjadi beberapa urutan sebagai berikut:
Ihram
Ihram merupakan salah satu tahap penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Pada tahap ini, seorang calon jamaah harus memakai pakaian ihram, melakukan niat serta membaca talbiyah. Niat ihram dibaca saat memakai pakaian ihram dengan memunyai kekhususan sesuai dengan tata cara urutan pelaksanaan ibadah haji yang telah ditentukan.
Tawaf
Setelah masuk ke Mekah, seorang jamaah haji wajib melakukan tawaf. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah searah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad. Tawaf ini dilakukan dengan menggunakan pakaian ihram dan ketika selesai melakukan tawaf, seorang jamaah haji harus melakukan shalat sunah dua rokaat di belakang Maqam Ibrahim.
Sa’i
Setelah selesai melakukan tawaf, seorang jamaah haji wajib melakukan sa’i. Sa’i adalah berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan untuk mengenang perjalanannya Siti Hajar yang mencari air untuk putranya Nabi Ismail AS.
Mabit di Mina
Setelah melakukan sa’i, seorang jamaah haji wajib mabit di Mina. Selama mabit di Mina, seorang jamaah menginap di tenda yang disediakan pihak pemerintah. Pada hari kedelapan Dzulhijjah, seorang jamaah wajib melakukan menuju Arafah.
Arafah
Pada tanggal 9 Dzulhijjah, seorang jamaah haji wajib menuju Arafah. Di sini, seorang jamaah haji akan melakukan wuquf, yaitu berada di Arafah sampai terbenam matahari. Pada kesempatan ini setiap jamaah haji akan berdoa memohon kepada Allah SWT dan berbagai amalan sunnah haji lainnya.
Mabit di Muzdalifah
Setelah melakukan wuquf di Arafah, seorang jamaah haji wajib menuju Muzdalifah. Di sini, seorang jamaah haji wajib menginap dan menjalankan shalat maghrib dan isya dalam satu waktu. Kemudian, seorang Jemaah mengambil batu kerikil kecil yang digunakan untuk melempari jamarat di Mina.
Melempar Jumrah
Setelah mengambil batu kerikil di Muzdalifah, seorang jamaah haji menuju Mina untuk melempar Jumrah. Jumrah adalah simbol dari setan yang menggoda Nabi Ibrahim AS untuk tidak mengorbankan putranya di atas Bukit Shafa. Jamaah melempar jumrah sebanyak tiga kali di tiang kecil, kemudian di tiang sedang dan banyak.
Tawaf Ifadah
Setelah melempar jumrah, seorang jamaah haji wajib melaksanakan tawaf Ifadah. Tawaf ini sama dengan tawaf yang pertama sebelumnya namun tidak diakhiri dengan shalat sunah dua roka’at di Maqam Ibrahim.
Tawaf Wada
Tawaf wada adalah tawaf terakhir yang dilakukan seorang jamaah haji sebelum meninggalkan Mekkah. Tawaf ini dilakukan setelah seorang jamaah haji selesai melaksanakan semua rukun atau tata cara urutan pelaksanaan ibadah haji.
Kesimpulan
Demikianlah, tata cara urutan pelaksanaan ibadah haji yang harus dilakukan setiap calon jamaah haji. Pelaksanaannya dilakukan dengan persiapan yang baik agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan sesuai dengan tata cara urutan yang telah ditentukan. Semoga dengan melaksanakan ibadah haji, kita dapat mendapatkan magfirah dari Allah SWT dan menjadi haji yang berkualitas. Wassalam.