Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Haji merupakan salah satu ibadah yang sangat diutamakan dalam agama Islam. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji yang dijadikan rukun Islam kelima.
Dalam menjalankan ibadah haji, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kegiatan ibadah tersebut dapat dikatakan sebagai haji mabrur. Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, sehingga pahalanya akan dilipatgandakan.
Berikut ini adalah beberapa teks hadis tentang haji mabrur yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam menunaikan ibadah haji:
Merawat Tali Persaudaraan
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang pergi ke Tanah Suci (untuk menunaikan ibadah haji) namun tidak berbicara dusta dan tidak berbuat kezaliman, maka dia akan kembali seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga hati dan perilaku selama menunaikan ibadah haji, termasuk dalam merawat tali persaudaraan antar sesama umat Islam.
Berkaitan dengan itu, Allah SWT juga berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Hujurat ayat 10, "Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."
Menjaga Kebersihan
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Haji adalah jihad yang tidak memerlukan pedang." (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan bahwa menunaikan ibadah haji juga merupakan sebuah perjuangan yang memerlukan kesiapan fisik dan mental. Salah satu cara untuk menjaga kesiapan fisik adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan.
Selain itu, menjaga kebersihan juga dapat menunjukkan rasa hormat kepada Tanah Suci dan kepada sesama jamaah haji.
Menjaga Saling Maaf-Memaafkan
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membagikan air zam-zam kepada orang lain untuk diminum, maka dia akan terhindar dari rasa haus dan rasa lapar pada hari kiamat." (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan pentingnya saling berbagi dan berbuat baik terhadap sesama. Selain itu, dalam berhubungan dengan sesama jamaah haji, juga harus menjaga saling maaf-memaafkan dan saling menghormati.
Berdoa dan Berdzikir
Dalam hadis riwayat Muslim dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada amalan pada hari-hari yang tertentu yang lebih dicintai oleh Allah SWT daripada amalan pada hari-hari sepuluh Dzulhijjah tersebut." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bukan juga jihad di jalan Allah?" Kemudian Rasulullah menjawab, "Bukan jihad di jalan Allah, kecuali seorang muslim keluar dengan jiwanya dan hartanya kemudian tidak kembali."
Hadis ini menunjukkan pentingnya berdoa dan berdzikir selama menjalankan ibadah haji. Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, sehingga sangat disarankan untuk memperbanyak amalan kebaikan di dalamnya.
Demikian beberapa teks hadis tentang haji mabrur yang perlu dipahami oleh setiap muslim yang ingin menunaikan ibadah haji. Dengan memperhatikan teks hadis tersebut, diharapkan ibadah haji yang dilakukan dapat memenuhi syarat haji mabrur.