Skip to content
Home ยป Tuntunan Ibadah Haji Lengkap dengan Bacaananya

Tuntunan Ibadah Haji Lengkap dengan Bacaananya

Mengerjakan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Ibadah haji sendiri dilakukan di Mekah dan sekitarnya dan memerlukan persiapan yang matang sebelum melaksanakannya. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas tuntunan ibadah haji lengkap dengan bacaanannya.

Persiapan Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

Sebelum berangkat ke tanah suci, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, diantaranya adalah:

  1. Mempelajari tata cara berhaji dengan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca tuntunan ibadah haji atau mengikuti beberapa bimbingan haji yang tersedia.
  2. Menyiapkan dokumen-dokumen seperti paspor, visa, tiket pesawat, dan surat keterangan kesehatan. Pastikan dokumen-dokumen tersebut telah tersedia dan lengkap.
  3. Menyiapkan pakaian yang sesuai dengan ketentuan ihram. Pakaian ihram adalah pakaian yang digunakan selama pelaksanaan ibadah haji dan harus berwarna putih.
  4. Menyediakan obat-obatan dan perlengkapan pribadi seperti sabun, sikat gigi, dan lain sebagainya.
  5. Menginformasikan keluarga maupun saudara bahwa kita akan berangkat haji. Pastikan kita telah memberikan informasi serta nomor kontak yang dapat dihubungi ketika sedang di tanah suci.

Tuntunan Ibadah Haji

Setelah tiba di Mekah dan telah siap melaksanakan ibadah haji, berikut ini adalah tuntunan ibadah haji lengkap dengan bacaannya:

1. Tawaf

Tawaf adalah ritual berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali secara searah jarum jam. Berikut adalah bacaan tawaf:

"Bismillahi allahu akbar. Allahumma ighfir lana warhamna wa taqabbal tawbatal abdiqal muwahhidil lazi yuwahhiduka bi kalimatil kufr wat tauhid. Allahu akbar."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, sayangilah kami, dan terimalah taubat hamba-Mu yang beriman kepada-Mu dan mempercayai-Mu dengan kalimat-kalimat kekufuran dan kepercayaan tauhid."

BACA JUGA:   Bab 5 Dahsyatnya Persatuan dalam Ibadah Haji dan Umrah

2. Sai

Sai adalah berjalan diantara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Berikut adalah bacaan sai:

"Inna as-Safaa wal-Marwata min sya’airillah. Aku memulai dari Shafa menuju Marwah dengan doa Allah dan kemudian kembali ke Shafa lagi dan mengulangi doa sebelum kembali ke Marwah."

Artinya: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari tanda-tanda keagungan Allah. Aku memulai dari Shafa menuju Marwah dengan doa Allah dan kemudian kembali ke Shafa lagi dan mengulangi doa sebelum kembali ke Marwah."

3. Wuquf di Arafah

Wuquf di Arafah adalah berada di tempat bernama Arafah selama sehari penuh pada tanggal 9 Dzulhijah. Di tempat itu, umat muslim melakukan doa dan bertobat. Berikut adalah bacaan doa di Arafah:

"Allahumma anta salam, wa minka salam, tabarakta ya dzal jalali wal ikram."

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah sumber ketenteraman dan dari-Mu datangnya ketenteraman, Engkaulah Yang Mahamulia (Maha Bersihkan) dan Yang Mahapengaruh dalam memberi karunia."

4. Wuquf di Muzdalifah

Wuquf di Muzdalifah adalah berada di tempat tersebut setelah maghrib dan mengerjakan salat maghrib dan isya di tempat tersebut, kemudian tidur sejenak menanti waktu shubuh untuk meneruskan perjalanan ke Mina. Berikut adalah bacaan doa di Muzdalifah:

"Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar."

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

5. Mabit di Mina

Mabit di Mina adalah berada di tempat tersebut selama tiga hari pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Selama itu, umat muslim mengerjakan ibadah lapak sapi, melontar jumrah, dan lain sebagainya. Berikut adalah bacaan mabit di Mina:

"Laa ilaaha illallah."

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."

BACA JUGA:   10 Daftar Travel Haji dan Umrah yang Resmi untuk Membantu Perjalanan Anda

Kesimpulan

Demikianlah tuntunan ibadah haji lengkap dengan bacaannya yang dapat menjadi panduan bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah haji. Namun, perlu diingat bahwa ibadah haji bukan hanya sekedar rangkaian amalan fisik semata, namun juga membawa makna spiritual yang mendalam. Oleh karena itu, lakukanlah ibadah haji dengan niat tulus ikhlas dan penuh keikhlasan agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT.