Haji adalah salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan sekali dalam seumur hidup bagi yang mampu. Bagi umat Islam di seluruh dunia, menunaikan ibadah haji memiliki arti tersendiri. Terlebih lagi, berangkat ke tanah suci bersama keluarga dan orang terdekat terasa sangat istimewa.
Namun, untuk bisa menunaikan ibadah haji, dibutuhkan persiapan yang matang dan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, ketika seseorang berhasil menunaikan ibadah haji, rasa syukur tentu memenuhi hatinya. Selain itu, ucapan terima kasih juga tidak luput dari bibirnya.
Di sini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang telah mendoakan keberangkatan saya dan keluarga untuk menunaikan ibadah haji. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dan mengabulkan segala doa-doa yang kalian panjatkan.
Saya juga ingin berbagi pengalaman selama perjalanan haji. Meskipun banyak halangan dan rintangan, namun Allah memberikan kemudahan bagi kami untuk menunaikan ibadah haji dengan baik dan lancar. Sejak berangkat dari Tanah Air hingga tiba di Tanah Suci, Allah selalu memberikan perlindungan dan penyertaan. Maka, bersyukur adalah satu-satunya yang bisa kami lakukan.
Saat tiba di Mekkah, tiba-tiba saya merasakan sebuah kebahagiaan yang sulit diungkapkan. Dalam hati saya, saya berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan untuk bisa berada di tanah suci dan melaksanakan ibadah haji. Perasaan tersebut semakin memuncak ketika saya sudah berada di Ka’bah dan mengucapkan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.
Selama perjalanan kami juga mendapat banyak pelajaran dan inspirasi dari para ulama dan pengalaman para jamaah haji yang lain. Kami bisa melihat bagaimana para jamaah haji dari berbagai negara bisa bersatu dalam satu tujuan, yakni menunaikan ibadah haji. Kekompakan dan kebersamaan yang terjalin bukan hanya di antara sesama jamaah haji, tetapi juga dengan masyarakat Arab di Mekkah dan Madinah.
Melalui ibadah haji, saya juga bisa merasakan kesederhanaan yang sebenarnya. Mereka yang menunaikan ibadah haji datang dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pedagang, pengrajin, hingga pejabat. Namun, mereka semua sama di hadapan Allah SWT.
Di samping itu, kita juga bisa belajar untuk bersabar. Karena jumlah jamaah haji yang begitu banyak, seringkali terjadi antrian panjang dan sarana dan prasarana yang terbatas. Meskipun demikian, para jamaah haji tetap sabar menunggu giliran dan tidak pernah saling berebutan.
Di akhir perjalanan, saya merasa terlalu cepat meninggalkan tanah suci. Namun, jalan hidup tetap harus berjalan dan kita harus kembali ke dunia nyata. Oleh karena itu, saya berharap agar kita bisa senantiasa mempertahankan kebaikan dan pembelajaran yang telah diperoleh selama menunaikan ibadah haji.
Terima kasih sekali lagi kepada semua orang yang telah mendoakan kami. Semoga kita semua bisa selalu mendapat kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah haji. Amien.