Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara finansial dan fisik. Ibadah haji terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, termasuk mabit di Muzdalifah. Muzdalifah adalah daerah antara Mina dan Arafah, di mana para jamaah haji akan bermalam setelah melaksanakan wukuf di Arafah serta melontar jumrah di Mina. Berikut adalah urutan ibadah haji mabit di Muzdalifah:
1. Menunaikan Sholat Maghrib dan Isya
Ketika sudah sampai di Muzdalifah, para jamaah haji harus menunaikan sholat Maghrib dan Isya berjamaah di waktu yang dimulai dari sesudah waktu Maghrib hingga menjelang waktu Subuh. Sholat Maghrib dan Isya dilaksanakan secara berjamaah di tempat yang telah ditentukan oleh petugas haji.
2. Mengumpulkan Batu Kerikil
Setelah menunaikan sholat Maghrib dan Isya, para jamaah haji harus mengumpulkan tujuh batu kerikil dengan ukuran sebesar kacang Arab. Batu kerikil ini akan digunakan untuk melontar jumrah pada hari-hari berikutnya.
3. Tidur di Muzdalifah
Setelah mengumpulkan batu kerikil, para jamaah haji harus tidur di Muzdalifah hingga menjelang subuh. Tidur di Muzdalifah pada malam tersebut adalah salah satu bagian dari ibadah haji yang harus dilaksanakan. Selama tidur, para jamaah haji dapat melakukan dzikir dan membaca Al-Quran.
4. Menunaikan Sholat Subuh
Ketika waktu Subuh tiba, para jamaah haji harus menunaikan sholat Subuh dalam waktu yang sangat terbatas. Sholat Subuh dilaksanakan secara berjamaah di tempat yang telah ditentukan oleh petugas haji.
5. Melontar Jumrah
Setelah menunaikan sholat Subuh, para jamaah haji harus melontar jumrah yang pertama. Melontar jumrah dilaksanakan dengan melempar batu kerikil ke dinding yang telah dibangun sebagai simbol dari perlawanan terhadap setan yang menggoda Nabi Ibrahim AS. Setelah melontar jumrah pertama, para jamaah haji dapat melanjutkan kegiatan ibadah haji yang lain.
Itulah urutan ibadah haji mabit di Muzdalifah. Meskipun terlihat sederhana, namun ibadah ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi para jamaah haji. Oleh karena itu, para jamaah haji harus mempersiapkan diri secara matang dan mengikuti tata cara yang benar dalam melaksanakan ibadah haji agar dapat memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT.