Skip to content
Home » Urutan Ibadah Haji: Panduan Lengkap untuk Memahami Ritus Penting

Urutan Ibadah Haji: Panduan Lengkap untuk Memahami Ritus Penting

Urutan Ibadah Haji: Panduan Lengkap untuk Memahami Ritus Penting

Haji adalah salah satu rukun Islam yang ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu dalam hidupnya. Ibadah haji ini dilakukan dengan mengunjungi kota suci Mekkah dan melakukan serangkaian ritual yang telah ditetapkan. Bagi muslim yang sedang merencanakan untuk menunaikan haji, sangat penting untuk memahami urutan ibadah haji agar dapat melaksanakan ritual dengan benar dan sesuai tuntunan agama. Berikut adalah panduan lengkap tentang urutan ibadah haji.

Masuk ke Kota Suci Mekkah

Pertama-tama, sebelum memulai ibadah haji, muslim yang hendak menunaikan haji harus masuk ke kota suci Mekkah. Biasanya, setiap tahunnya ada jadwal tertentu yang ditetapkan untuk masuk ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Haji dilakukan pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, sementara untuk tamattu’ dan qiran dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Tawaf

Setelah sampai di Mekkah, pertama-tama muslim harus melakukan tawaf di Ka’bah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam. Di dalam tawaf ini, muslim diharuskan membaca doa tertentu dan juga melakukan ziarah ke beberapa tempat penting di sekitar Ka’bah.

Sa’i

Setelah melakukan tawaf, selanjutnya adalah melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i sendiri memiliki nilai yang sangat penting,dimana ibrahim suami Hajar dan ayah dari Nabi Ismail melakukan perbuatan serupa saat mencari air untuk bersuci.

Mabit di Mina

Setelah selesai melakukan tawaf dan sa’i, muslim yang menunaikan haji harus pergi ke Mina untuk bermalam. Di tempat ini, petugas akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang rukun dan tahapan haji yang selanjutnya.

BACA JUGA:   Haji Mabrur Artinya Apa: Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Haji yang Diterima Allah SWT

Wukuf di Arafah

Tahapan selanjutnya dalam urutan ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan sangat penting dalam menjalankan ibadah haji. Setelah sampai di Arafah, muslim harus berdiri di sana hingga waktu zhuhur. Di waktu tersebut, penghujung dzulhijjah di hari kesepuluh muncul kembali saat hari raya idul adha dimulai.

Mabit Kembali di Mina

Setelah selesai melakukan wukuf di Arafah, muslim harus kembali ke Mina untuk bermalam selama beberapa hari. Di tempat inilah muslim harus melakukan jumroh, yaitu melempar jumrah pada tiga tiang yang telah ditetapkan. Setelah itu, para muslim merenggut bulu kurban hewan ternak

Haji Kecil atau Umrah

Bagi muslim yang melakukan ibadah haji qirannya akan melaksanakan umrah atau haji kecil sebagai bagian dari rangkaian tahap-tahapan ibadah haji. Salah satu tujuannya adalah membiasakan diri dengan kondisi ibadah haji sehingga lebih memahami tahap-tahap yang harus dilakukan.

Mabit Kembali di Mina

Setelah ibadah umrah atau haji kecil selesai dilakukan, muslim harus kembali ke Mina untuk mempersiapkan diri menuju Makkah pada keesokan harinya.

Tawaf Ifadhah

Setelah kembali ke Makkah, muslim harus melakukan tawaf ifadhah yang merupakan bagian dari rukun haji. Tawaf ini dilakukan di Masjidil Haram dan diawali dengan melakukan thawaf sebanyak tujuh kali searah jarum jam. Setelah itu, muslim melakukan solat di Maqam Ibrahim dan melaksanakan sa’i antara gunung Shafa dan Marwah.

Menyembelih Hewan Kurban

Setelah selesai melakukan tawaf ifadhah dan sa’i,tahapan selanjutnya adalah menyembelih hewan kurban. Kurban bisa dicek dagingnya sendiri atau mengirimkannya kepada orang lain yang membutuhkan. Kemudian ia merenggut buah-buahan satu kali dan memberikannya sebagai sedekah. Ini menandakan berakhirnya tahap haji dan ia kembali ke tanah air.

BACA JUGA:   Daftar Tunggu Haji Riau: Cara Mendapatkan Tabungan Haji dengan Lebih Mudah

Dalam menjalankan ibadah haji, sangat penting untuk memahami urutan ibadah haji sehingga seluruh tahapan dapat dilaksanakan dengan benar. Dengan demikian pengalaman ibadah haji dapat terasa lebih berarti dan bermakna. Semoga pandua ini bisa menjadi penuntun bagi muslim yang berencana untuk menunaikan ibadah haji di masa depan.