Skip to content
Home » Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal Sampai Pulang

Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal Sampai Pulang

Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Awal Sampai Pulang

Ibadah haji merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim sekali dalam seumur hidupnya. Ibadah haji terdiri dari berbagai macam rukun dan syarat yang harus dipenuhi. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai pulang.

Persiapan Awal

Sebelum berangkat ke Mekah untuk melakukan ibadah haji, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan. Pertama-tama, calon jamaah haji harus memastikan bahwa dirinya termasuk dalam kuota haji yang diberikan oleh pemerintah. Selain itu, calon jamaah haji juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan seperti paspor, visa, dan tiket pesawat.

Setelah semua persiapan dilakukan, calon jamaah haji akan berangkat ke Mekah dengan menggunakan pesawat khusus untuk jamaah haji. Sesampainya di Mekah, calon jamaah haji akan dibawa ke tempat penginapan yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggara haji.

Pelaksanaan Ibadah Haji

Tawaf

Setelah sampai di Mekah, calon jamaah haji harus melakukan tawaf pertama di Ka’bah. Tawaf pertama ini merupakan bagian dari rukun haji yang harus dilakukan oleh setiap calon jamaah haji. Selama melakukan tawaf, calon jamaah haji harus mengikuti arah perputaran searah jarum jam dan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.

Sa’i

Setelah selesai melakukan tawaf, calon jamaah haji harus segera melanjutkan ke Sa’i. Sa’i adalah ritual berjalan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Sa’i mengingatkan pada Siti Hajar ketika ia berlari-lari antara dua bukit untuk mencari air bagi putranya yang masih bayi.

Wukuf di Arafah

Setelah selesai melaksanakan Sa’i, calon jamaah haji harus berangkat ke Arafah untuk melaksanakan rukun haji yang paling penting yaitu wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah dan merupakan waktu yang sangat penting bagi calon jamaah haji. Selama wukuf, calon jamaah haji harus berada di Arafah dari saat matahari terbit hingga matahari terbenam.

BACA JUGA:   Cara Pendaftaran Calon Jemaah Haji

Mabit di Muzdalifah

Setelah wukuf di Arafah, calon jamaah haji harus melanjutkan perjalanan menuju Muzdalifah untuk melaksanakan rukun haji berikutnya yaitu mabit di Muzdalifah. Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah dan biasanya akan dilaksanakan bersamaan dengan mengumpulkan batu untuk melontarkan jamarat.

Melontar Jamarat

Setelah selesai melaksanakan mabit di Muzdalifah, calon jamaah haji harus melanjutkan perjalanan menuju Mina untuk melaksanakan melontar jamarat. Melontar jamarat dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan merupakan rukun haji yang paling sering diikuti oleh calon jamaah haji. Selama melontar jamarat, calon jamaah haji harus melemparkan batu ke arah tiga jamarat selama 3 hari berturut-turut.

Tawaf dan Sa’i Ifadhah

Setelah selesai melaksanakan melontar jamarat, calon jamaah haji harus segera melakukan tawaf dan Sa’i Ifadhah. Tawaf dan Sa’i Ifadhah dilakukan di hari ke-10 Dzulhijjah dan merupakan bagian dari rukun haji yang harus dilakukan oleh setiap calon jamaah haji. Selama melakukan tawaf, calon jamaah haji harus mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.

Tawaf Wada

Setelah selesai melaksanakan semua rukun haji, calon jamaah haji harus melaksanakan tawaf Wada sebelum kembali ke negara asal. Tawaf Wada dilakukan sebagai tanda perpisahan dengan Ka’bah dan sebagai tanda bahwa haji yang dilakukan telah sempurna.

Kesimpulan

Itulah urutan pelaksanaan ibadah haji dari awal sampai pulang. Ibadah haji adalah ibadah yang sangat penting bagi umat Muslim dan harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan ketaqwaan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi calon jamaah haji dalam mempersiapkan diri dan melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.