Skip to content
Home ยป Yang Diperselisihkan Membayar Zakat

Yang Diperselisihkan Membayar Zakat

Yang Diperselisihkan Membayar Zakat

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Zakat merupakan sistem perpajakan yang diatur oleh agama Islam dan memiliki tujuan untuk memperbaiki kesejahteraan sosial dalam umat Muslim. Zakat sendiri diartikan sebagai mengeluarkan sejumlah harta tertentu yang telah mencapai nishab (batas minimum yang harus dipenuhi), untuk diberikan kepada pihak yang berhak menerima zakat.

Namun, seringkali muncul perbedaan pendapat di antara umat Muslim mengenai siapa yang diwajibkan membayar zakat. Beberapa golongan memilih untuk tidak membayar zakat karena merasa tidak memiliki cukup harta, sementara yang lain menganggap zakat hanya berlaku untuk harta yang disimpan selama setahun.

Kita harus memahami bahwa membayar zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta sesuai ketentuan nishab. Artinya, orang yang memiliki harta melebihi nishab harus membayar zakat, sekalipun harta tersebut tidak disimpan selama setahun. Begitu juga, orang yang memiliki harta kurang dari nishab, tetap diwajibkan untuk membayar zakat apabila telah mencapai nishab.

Selain itu, ada beberapa jenis harta yang harus dikeluarkan zakatnya, antara lain:

  • Zakat Fitrah, dikeluarkan saat menjelang Idul Fitri sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat sehat yang diberikan.
  • Zakat Maal, dikeluarkan dari harta kekayaan yang dimiliki.
  • Zakat Penghasilan, dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dalam setahun.

Bagi yang masih bingung mengenai zakat, mari kita simak penjelasan lengkap mengenai zakat dalam Islam berikut ini.

Pengertian Zakat

Zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya "tumbuh" atau "berkembang". Dalam konteks agama Islam, zakat diartikan sebagai "meningkatkan atau membersihkan harta dengan cara memberikan sejumlah tertentu kepada yang berhak menerimanya". Dalam Al Quran, zakat termasuk dalam golongan amalan shaleh yang diisyaratkan dalam ayat berikut ini.

BACA JUGA:   Kapan Zakat Profesi Dibayarkan: Panduan Lengkap untuk Muslim di Indonesia

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’." (Al-Baqarah: 43)

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Muslim yang mampu, dalam rangka meningkatkan solidaritas sosial dan kesejahteraan umat Muslim.

Siapa yang Wajib Membayar Zakat

Dalam agama Islam, tidak semua orang diwajibkan membayar zakat. Hanya mereka yang memenuhi syarat tertentu yang diwajibkan membayar zakat. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Islam: Orang yang membayar zakat harus beragama Islam. Orang yang bukan Mulsim tidak diwajibkan membayar zakat.

  2. Kekayaan: Hanya orang yang memiliki harta yang memenuhi ketentuan nishab yang diwajibkan membayar zakat. Nishab diartikan sebagai batas minimum dari nilai harta yang wajib dizakati. Nishab yang berlaku saat ini adalah sebesar 85 gram emas.

  3. Pemilikan: Orang yang memilik harta selama satu tahun penuh, diwajibkan membayar zakat atas harta tersebut. Artinya, orang yang memiliki harta di bawah nishab namun telah dimilikinya selama satu tahun penuh, juga diwajibkan membayar zakat.

Dengan demikian, orang yang memiliki harta setara atau melebihi nishab, namun belum dimiliki selama setahun, tidak diwajibkan membayar zakat. Sebaliknya, orang yang memiliki harta kurang dari nishab namun telah dimiliki selama setahun, diwajibkan membayar zakat.

Jenis-jenis Zakat

Dalam Islam, ada beberapa jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap umat Muslim yang mampu. Jenis zakat tersebut antara lain:

  1. Zakat Fitrah: Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan setiap tahun menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah harus dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk anggota keluarganya yang masih kecil. Besaran zakat fitrah saat ini adalah sebesar Rp. 35.000,- per kilogram beras.

  2. Zakat Maal: Zakat maal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan yang dimiliki. Zakat maal merupakan bentuk tanggung jawab sosial umat Muslim terhadap sesama muslim yang kurang mampu. Harta kekayaan yang harus dizakati adalah aset yang dimiliki selama setahun, baik itu uang tunai, deposito, properti, perhiasan, dan lain-lain.

BACA JUGA:   Cara Membayar Zakat Fitrah dengan Mudah

Besaran zakat maal yang harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5% dari total nilai harta yang dimiliki setelah memenuhi nishab. Nishab dalam zakat fitrah sekarang adalah sebesar 85 gram emas, atau setara dengan Rp. 46.875.000,-.

  1. Zakat Penghasilan: Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dalam setahun. Zakat penghasilan harus dikeluarkan oleh setiap Muslim yang memiliki penghasilan tetap atau tidak tetap, sekalipun penghasilannya belum mencapai nishab zakat maal.

Besaran zakat penghasilan adalah sebesar 2,5% dari penghasilan selama setahun.

Kesimpulan

Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik itu zakat fitrah, zakat maal, maupun zakat penghasilan. Orang yang diwajibkan membayar zakat adalah mereka yang memiliki harta yang melebihi nishab, baik itu yang disimpan selama setahun atau yang belum disimpan selama setahun namun telah mencapai nishab. Semoga penjelasan ini dapat meningkatkan pemahaman kita mengenai zakat dalam Islam.